Find Us On Social Media :

4 Tahun Menderita Kehilangan Tanah Kelahiran, Nasib Muslim Rohingya Akhirnya Dibahas Oleh Dewan Keamanan PBB Pasca Kudeta

By Maymunah Nasution, Selasa, 2 Februari 2021 | 15:37 WIB

Para pelarian dari Somalia dan Rohingya yang tinggal di Hotel Pelangi, Medan, menghadapi ancaman Covid-19

Intisari-online.com - Kudeta militer Myanmar telah sebabkan PBB mulai membahas nasib muslim Rohingya.

PBB menyampaikan rencana mengumpulkan anggota Dewan Keamanan (DK) PBB.

Hal ini gunanya untuk membahas nasib 600 ribu muslim Rohingya yang masih ada di Myanmar pasca kudeta militer.

Dilansir dari Reuters, juru bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan, 15 anggota Dewan Keamanan PBB akan bertemu pada Selasa (2/2) waktu New York.

Baca Juga: Meski Pemerintah Myanmar Digulingkan dan Kini Dikendalikan Militer, Nasib Orang Rohingya Ternyata Tidak Akan Berubah, Ini Alasannya

"Ada sekitar 600.000 orang Rohingya yang tetap di Negara Bagian Rakhine, termasuk 120.000 orang yang secara efektif dikurung di kamp.

"Mereka tidak bisa bergerak bebas dan memiliki akses yang sangat terbatas ke layanan kesehatan dan pendidikan dasar," ungkap Dujarric.

Mewakili PBB, Dujarric mengungkapkan kekhawatirannya atas keadaan para penduduk Rohingya yang akan semakin buruk di tengah gejolak politik di Myanmar.

Saat ini, PBB menyerukan pembebasan semua yang ditahan, termasuk Aung San Suu Kyi yang menjadi tokoh sentral.

Baca Juga: Pemerintahan Myanmar Dijatuhkan hingga Dibekukan oleh Pasukan Militernya Sendiri, Aung San Suu Kyi Ternyata Sudah Bolak-balik Jadi Tahanan Rumah Selama 15 Tahun