Penulis
Intisari-online.com -Persaingan militer termasuk peralatan dan senjata-senjatanya merupakan bagian penting dalam mengembangkan militer suatu negara.
Salah satu negara yang bisa memajukan militernya dengan cepat adalah Amerika Serikat (AS).
Hal ini berkaitan dengan senjata mereka, yaitu pesawat perang siluman atau jet tempur.
AS tercatat memiliki deretan jet tempur dengan kemampuan hebat, yang diunggulkan sampai saat ini antara lain F-15, F-22 dan F-35.
Tiga jet tempur buatan Lockheed Martin itu sudah merajai pertempuran udara dan membuat negara lain memutar otak untuk menghasilkan saingannya.
Namun di saat negara-negara seperti Rusia dan China berusaha menyaingi AS dan negara lain menginginkan pembelian jet tempur canggih itu, AS sudah memikirkan jet tempur generasi baru.
Jet tempur paling canggih milik mereka saat ini adalah F-35 yang termasuk jet tempur generasi kelima.
Mengutip Wikipedia, F-35 mulai diproduksi pada tahun 2006 dan mulai terbang pertama kali juga pada tahun itu.
Artinya sudah 14 tahun jet tempur ini sudah aktif.
Dan meskipun AS tidak berniat memensiunkan jet tempur ini dalam waktu dekat, tapi AS sudah berniat membuat jet tempur baru.
Dan sepertinya hal itu sudah terlaksana.
Mengutip Sputnik News, dalam pengungkapan mengejutkan, Angkatan Udara AS telah mengklaim secara rahasia mendesain, membangun dan sudah menguji purwarupa jet tempur baru.
Hal itu sama sekali tidak diharapkan para pengamat terjadi dalam 10 tahun saja.
Hal itu pertama disampaikan pada Konferensi Kekuatan Udara, Luar Angkasa dan Siber Asosiasi Angkatan Udara pada 14-16 September 2020.
Dari konferensi itu didapat informasi jika Angkatan Udara AS berhasil mengembangkan jet tempur baru dalam waktu sangat singkat hampir setahun saja.
Kemudian tahun berikutnya memproduksi versi visual dari jet tempur itu dan kemudian melanjutkan membangun dan menerbangkan purwarupa berukuran asli.
Will Roper, Asisten Sekretaris Akuisisi, Teknologi dan Logistik untuk Angkatan Udara mengatakan kepada Defense News pada September lalu sebagai berikut:
"Kami sudah membangun dan menerbangkan purwarupaberukuran asli di dunia nyata dan kami memecahkan rekor dalam melakukannya. Kami siap pergi dan membangun jet tempur generasi baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya."
Roper tidak memberikan keternangan lebih jauh mengenai berapa purwarupa yang telah diterbangkan, perusahaan apa yang membangun jet tempur itu dan juga tutup mulut mengenai desain pesawat itu.
Lebih pentingnya lagi menurut ahli strategi politik luar negeri AS, Angkatan Udara AS telah membuktikan mereka bisa lakukan teknik manufaktur canggih untuk membangun dan menguji desain virtual jet tempur generasi selanjutnya.
Tidak hanya itu, diikuti juga dengan pembangunan purwarupa berukuran asli yang dapat diterbangkan dengan sistem misi.
"Hal ini bukan sesuatu yang bisa begitu saja Anda aplikasikan kepada sistem sederhana," ujarnya.
Roper kemudian merujuk kepada jet Boeing T-7 Red Hawk yang merupakan pesawat pertama Angkatan Udara yang dibangun menggunakan digital engineering, pengembangan perangkat lunak dan arsitektur terbuka.
Roper juga menambahkan, "Kami mengejar sistem tersulit yang pernah dibangun dan mengecek semua kelengkapan dengan teknologi digital. Bhakan kami tidak hanya mengecek semua kelengkapannya, kami mendemonstrasikan sesuatu yang benar-benar seperti sihir."
Program Generasi Baru
Angkatan Udara AS membangun jet tempur baru di bawah program Dominansi Udara Generasi Baru (NGAD).
Dari program ini AS mengharapkan membangun jet tempur yang bisa menggantikan F-22 Raptor.
Saat ini 186 Raptor telah dibangun dengan sekitar 64 dari seluruhnya siap digunakan untuk perang kapan saja.
Saat ini Roper tidak menjelaskan kapan Angkatan Udara akan bisa memakai jet tempur baru.
Melansir The National Interest, keberhasilan AS ini tidak luput dari metode digital engineering atau rekayasa digital.
Metode ini berkembang pesat, memanfaatkan simulasi komputer dan algoritma canggih untuk mengganti spesifikasi desain dan pramaeter kinerja senajata.
Bagi militer AS kini ada 'trinitas' baru untuk membangun jet tempur generasi baru ini.
Ketiganya termasuk pengembangan perangkat lunak, model komputer dan standar teknik umum.
Namun jika jet tempur generasi baru ini diproduksi di tahun 2022, maka generasi baru ini hanya akan menjadi ancaman bagi program F-35 dan F-15EX.
Roper juga mengatakan jika pengembang dari jet tempur ini kemungkinan bukan hanya Lockheed Martin, melainkan bisa mengajak SpaceX milik Elon Musk.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini