Penulis
Intisari-online.com -Baru-baru ini di China terjadi kebocoran informasi pribadi Xi Jinping ke publik.
Informasi itu melibatkan penyebaran info tentang putri dan saudara ipar Presiden China Xi Jinping.
Melansir media lokal Hong Kong epochtimes.com, sosok Sekretaris Jenderal dari Partai Komunis China itu tidak menahan diri saat menghukum warganet yang menyebarkan foto anaknya.
Mereka adalah 24 anak muda, yang kemudian diberi hukuman kolektif untuk Xi Jinping.
Salah satunya adalah Niu Tengyu yang dituduh sebagai penjahat utama dan dijatuhi hukuman 14 tahun.
Ibu maupun pengacaranya mengatakan hal itu sebagai kasus framing politik yang khas.
Pengadilan distrik Maonan, Kota Maoming, Provinsi Guangdong, menghukum dengan berat 24 pemuda pada tanggal 30 Desember 2020 lalu.
Sembilan orang di antaranya masih berusia di bawah umur.
Sementara Niu Tengyu berusia 20 tahun dan ia mendapatkan 14 tahun hukuman penjara.
23 pelaku lain diberikan hukuman yang berbeda-beda.
Mereka adalah anggota komunitas internet "China Wiki".
Laporan yang didapat oleh Radio Free Asia pada 26 Januari kemarin menjelaskan kasus yang dipolitisasi ini disebabkan pengungkapan informasi pribadi putri Xi Jinping, Xi Mingze, dan saudara ipar Xi Jinping, Deng Jiagui.
Laporan didapat dari pernyataan ibu Niu Tengyu jika kasus politik besar dibuat oleh otoritas lokal Partai Komunis China.
Dalam kasus ini, foto putri Xi Jinping, Xi Mingze, telah diunggah di situs China Wiki tahun 2019 lalu.
Tidak hanya foto Xi Mingze, foto Deng Jiagui, saudara ipar Xi Jinping, juga berada di internet.
Foto tersebut kemudian ditemukan oleh pemerintah pusat, yang kemudian merespon dengan membentuk satuan tugas khusus dan sejumlah besar petugas polisi dikirim ke seluruh negeri menangkap anggota komunitas ini.
Namun didapatkan jika mereka semua tidak bersalah setelah interogasi dengan ketat dan polisi lalu membebaskan mereka.
Ibu Niu Tengyu mengatakan jika polisi Maoming menangkapi semua anggota China Wiki.
Wanita tersebut juga mengatakan polisi menawarkan hadiah Hari Nasional dan melaporkan kepada Kementerian Keamanan Umum jika ia "berhasil mengungkap kasus besar dari kelompok jahat yang berkolusi dengan pasukan anti-China."
Putrinya ditangkap pada awal Agustus 2019 lalu, padahal mereka bukan sosok yang bersalah melainkan kambing hitam.
Namun polisi memaksa mereka mengaku dengan memeras dan mengintimidasi mereka setiap hari.
"Terutama Niu Tengyu, biarkan dia mengakui jika dia pelaku utama. Tapi pengakuannya kepada saya tidak demikian.
"Mereka memukulinya, menggantungnya dan mencegahnya tidur. Kini satu lengannya lumpuh, dan ia kelaparan.
"Itu adalah teknik yang sangat kejam. Mereka memukulinya sampai pingsan beberapa kali.
"Setelah dia pingsan, mereka menuangkan air dingin ke atasnya dan membuatnya mengaku jika ia pelaku utama."
Bermula dari pihak pusat yang mengetahui hal ini, Kementerian Keamanan Publik dan Kementerian Keamanan Nasional mendirikan proyek 1902136 dan menyerahkannya kepada polisi setempat agar ditangani.
Polisi internet Maonan di Kota Maoming adalah salah satu unit yang menangani kasus ini.
Kemudian pada 14 Juni 2019, polisi Maoming menangkap secara liar pemuda di seluruh negeri yang terkait dengan China Wiki.
Penyelidikan terhadap anak-anak ini tidak membuahkan hasil, kemudian 20 Juli 2019, polsii Maoming menggerebek sekali lagi.
Beberapa tersangka ditangkap dalam perjalanan pulang dari kelas pelatihan musim panas, dan beberapa dibawa paksa dari rumah.
Akhir Oktober 2019, media resmi Partai Komunis China melaporkan jika polisi China temukan kasus penjajahan atau melihat informasi 'anti-China' di internet dan menuduh situs web China Wiki yang menyiapkan server di luar negeri.
Disertakan juga mengenai 'lebih banyak informasi pribadi ilegal warga negara meliputi alamat rumah, nomor KTP dan lain sebagainya.'
Namun urusan bocornya foto anak Xi Jinping tidak disampaikan.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini