Find Us On Social Media :

Jepang adalah Wujud Nyata dari Cinta Buta Rakyat Amerika Serikat, Ancaman Disingkirkan Musuh pun Makin Membenci

By Maymunah Nasution, Kamis, 21 Januari 2021 | 12:59 WIB

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dan Donald Trump, pemerintah AS telah senantiasa menganggap Jepang tidak berbahaya, sebuah pandangan yang ternyata salah

Intisari-online.com - Sudah bukan rahasia jika warga Jepang mendapat perlakuan istimewa dibandingkan warga China di Amerika Serikat.

Banyak warga AS yang lebih suka dengan ras Jepang daripada ras China, tunjukkan bagaimana perlakuan publik terhadap sosial budaya yang dipengaruhi oleh geopolitik.

Sejak akhir Perang Dunia II dan pengecualian di tahun 1980-an ketika ekonomi Jepang dilihat sebagai ancaman, publik AS telah memiliki pandangan serba positif terhadap budaya, politik, dan masyarakat Jepang.

Sebaliknya, pandangan publik terhadap China telah terus-terusan negatif, dan sentimen anti-China telah meningkat sejak pandemi Covid-19.

Baca Juga: Padahal Kesempatan Balas Dendam pada Pasukan Jepang di Depan Mata, Pasukan AS Ini Malah Tiba-tiba Menyelamatkannya, Sebut 'Intervensi Ilahi'

Sering kali baurnya pandangan AS terhadap dua negara ini telah mengubah cara berpolitik AS.

Semakin ke sini pemimpin China semakin tidak dipercaya oleh AS, demikian pula untuk pemimpin Jepang terkadang diberikan terlalu banyak kepercayaan yang berlebihan.

Padahal, dalam urusan diplomatik diperlukan sikap obyektif.

Lebih-lebih untuk menjaga stabilitas regional.

Baca Juga: Dari Hanya Petugas Serampangan, Lalu jadi Pahlawan Pearl Harbor Karena Tembaki Pesawat Jepang, Namanya Menjadi Orang Afrika-Amerika Pertama yang Diterakan pada Kapal Induk Angkatan Laut AS