Find Us On Social Media :

Sudah Berani Hukum Australia, Xi Jinping Masih Merengek Ingin Negaranya Berhenti 'Dibully', Sementara China Lirik Negara Tetangga untuk Laksanakan Perdagangan Bebas

By Maymunah Nasution, Kamis, 28 Januari 2021 | 13:42 WIB

Tambang bijih besi di Australia, meskipun produk bijih besi ditolak China, Australia dikabarkan bisa mendulang untung yang besar dari perang dagang ini

Intisari-online.com - Sedikit mirip, ketegangan antara Australia dengan China memiliki pola yang sama dengan ketegangan AS dan China.

Hanya saja dalam cakupan ketegangan Australia dan China skala yang ditimbulkan cukup kecil.

Meski begitu, China tetap saja menghadapinya dengan pola yang sama: meminta dukungan agar China tidak dipermalukan.

Mengutip South China Morning Post, presiden China Xi Jinping meminta para negara-negara besar tidak merundung negara kecil.

Baca Juga: Waktu China Tidak Banyak Tersisa, Xi Jinping Mungkin Akan Bereskan Sendiri Masalah Hong Kong dan Taiwan Tanpa Menunggu Aksi Joe Biden, 'Dari Awal Bukan Urusan Mereka'

Pernyataannya telah menimbulkan kritik tajam dari Bumi Kangguru.

Salah satu menteri Australia mengatakan Rabu kemarin jika pernyataan Xi Jinping tidak sesuai dengan perilakunya.

Sanksi China untuk produk Australia saat ini masih diterapkan, dan kedua negara telah menyerang dengan perang kata-kata.

Hal itu kemudian merembet ketika pemimpin China, Xi Jinping, berpidato dalam pertemuan Davos.

Baca Juga: Xi Jinping Peringatkan Konsekuensi 'Perang Dingin Baru,' Antony Blinken: 'Trump Benar Mengambil Pendekatan Keras ke China'