Kemenangan AS pada Operasi Badai Gurun 1990-1991 Berkat 5 Senjata Ini, Ada yang Ikut Bantu Navy SEAL Menewaskan Osama bin Laden pada 2011

Muflika Nur Fuaddah

Penulis

Intisari-Online.com - Supremasi Amerika di abad ke-21 tak lain berkat akuisisi "Lima Besar" Angkatan Darat di abad ke-20.

Kelimanya, meskipun dirancang untuk pertempuran Soviet, pertama kali membuktikan kekuatan gabungan mereka di Timur Tengah selama Operasi Badai Gurun.

Meskipun diciptakan untuk membendung gelombang komunis di Celah Fulda Jerman, kelima senjata ini berperan penting dalam mendorong Angkatan Darat Irak keluar dari Kuwait pada tahun 1991 dan kemudian menggulingkan rezim Irak pada tahun 2003.

1. Tank Tempur Utama M1 Abrams

Baca Juga: Seorang Relawan Uji Vaksin Covid-19 Sinopharm di Peru Meninggal Dunia, Rupanya Ini yang Jadi Penyebabnya

M1 Abrams bagi Angkatan Darat AS sama seperti F-15 Eagle bagi Angkatan Udara AS: ikonik.

Sejak Korps Marinir melepaskan tanknya pada tahun 2020, Angkatan Darat sekarang menjadi satu-satunya pengguna Abrams di Amerika.

Dirancang untuk mengimbangi tank Soviet T-72 dan T-80, Abrams mulai beroperasi pada 1980 menggantikan tank M60 Patton.

Baca Juga: Prasasti Batu Bertuliskan Yunani 'Kristus, Lahir dari Maria' Berusia 1.500 Tahun Ditemukan di Israel

Meskipun menjadi salah satu tank terberat dalam layanan modern, mesin turbin multi-bahan bakar dapat mendorongnya berjalan dengan kecepatan tertinggi mencapai 45 mph.

Awalnya dilengkapi dengan meriam utama 105mm, tank dibaharui dengan meriam utama smoothbore 120mm.

Dikombinasikan dengan lapis baja komposit Chobham yang canggih, optik penglihatan malam, dan pengukur jarak modern, Abrams dengan mudah mengalahkan tank Irak T-55, T-62, dan T-72.

Dari sembilan tank Abrams yang hancur selama pertempuran Badai Gurun, tujuh dihancurkan oleh tembakan.

Baca Juga: Selama Ini Dikira Hanya Makhluk Mitologi Semata, Monster Godzilla Ternyata Lahir Ketika Ledakan Bom Atom Hiroshima dan Nagasaki, Bagaimana Ceritanya?

Dua lainnya kabur menyelamatkan diri.

Tank Abrams juga digunakan dalam Perang Irak di pertempuran jarak dekat sekitar perkotaan untuk mendukung operasi pembersihan infanteri dari rumah ke rumah.

2. Kendaraan Tempur Infanteri M2 Bradley

Pada perkembangannya, M2 Bradley memiliki masalah.

Baca Juga: Misteri Mayflower; Siapakah 102 Penumpang Asli di Kapal Itu? Keturunan Mereka Bahkan Ada yang Menjadi Presiden Amerika Serikat

Bradley diberi autocannon M242 25mm untuk meriam utamanya dan 2 rudal anti-tank TOW.

Untuk meningkatkan daya tahannya, kendaraan ini juga dilengkapi dengan laminasi baju besi.

Namun untuk membuat Bradley lebih mematikan, Angkatan Darat mengorbankan kapasitas kargo kendaraan.

Akibatnya ia hanya bisa mengangkut enam penumpang selain tiga awaknya.

Baca Juga: Korps Pasukan Khas, Pasukan Khusus Indonesia dari TNI AU, Inilah 5 Operasi yang Pernah Dilakukan Paskhas

Namun, Bradley berfungsi sebagai pengintai dan kendaraan tempur yang sangat baik selama pertempuran atau operasi Bagai Gurun.

Selama 100 jam pertempuran darat, Bradley sebenarnya menghancurkan lebih banyak kendaraan lapis baja Irak daripada Abrams.

Namun 20 Bradley hancur.

Selama Perang Irak, Bradley terbukti lebih rentan terhadap IED dan serangan RPG jarak dekat.

Baca Juga: Disepelekan Pada Saat Donald Trump Menjadi Presiden AS, Pejabat Amerika Ini Justru Sangat Disegani Oleh Joe Biden, Bahkan Gajinya Melebihi Presiden AS, Siapakah Dia?

Meskipun kerugian Bradley meningkat, korban awak dan penumpang relatif rendah.

3. Helikopter Serang AH-64 Apache

Dirancang untuk menggantikan AH-1 Cobra era Vietnam, AH-64 Apache mulai beroperasi dengan Angkatan Darat AS pada 1986.

Baca Juga: Kisah Robert Maloubier; Agen Mata-mata yang Diterjunkan ke Prancis dengan Misi ‘Membakar Eropa’.

Dipersenjatai dengan senapan rantai M230 30mm dan mampu membawa kombinasi rudal AGM-114 Hellfire dan Hydra 70 2,75 inci roket, Apache dibangun sebagai pembuka timah untuk tank Soviet.

Tindakan pertamanya adalah di Panama selama Operation Just Cause.

Jenderal Carl Stiner, komandan operasi, memuji Apache karena kemampuannya untuk menembakkan tembakan presisi.

"Anda bisa menembakkan rudal Hellfire itu melalui jendela dari jarak 6 km di malam hari," katanya.

Baca Juga: Meski Jorjoran Gelonggong Filipina dengan Uang, China Malah Sebut Tak Tertarik Membuat Filipina Jatuh Dalam Perangkap Utang, Apa Alasannya?

Apache juga yang melepaskan tembakan pertama pada Operasi Badai Gurun.

Pada 17 Januari 1991, delapan Apache terbang di atas gurun pada ketinggian rendah dan menghancurkan stasiun radar Irak.

Serangan itu membuka celah di jaringan radar yang memungkinkan serangan udara Koalisi pertama tiba-tiba terjadi.

277 Apache ambil bagian dalam perang dan menghancurkan 278 tank selain sejumlah kendaraan Irak lainnya.

Baca Juga: Bagaimana Sebenarnya Wajah Cleopatra, Apakah Dia Benar-benar Cantik? Koin Ini Mengungkap Fakta yang Sebenarnya

Satu Apache hilang setelah terkena RPG, meskipun awaknya selamat.

Ancaman mematikan bagi Apache adalah gurun pasir. Diciptakan untuk bertarung di Eropa, Apache awal tidak memiliki filter mesin untuk partikulat halus. Kru darat datang dengan solusi cerdik untuk menutupi mesin dengan stoking.

Dengan tambahan optik canggih dan sistem manajemen senjata, Apache telah menjadi salah satu alat medan perang paling mematikan di abad ke-21.

4. Helikopter UH-60 Black Hawk

UH-60 Black Hawk mulai beroperasi pada 1979 untuk menggantikan UH-1 Iroquois era Vietnam yang lebih dikenal sebagai Huey.

Baca Juga: Tanpa Riset dan Penelitian, Korea Utara Mengaku Berhasil Ciptakan Vaksin Covid-19, Yang Bikin Kaget Dari Sini Mereka Mendapat Resepnya

Dirancang untuk membawa 11 pasukan bermuatan tempur, Black Hawk lebih mampu bertahan daripada Huey berkat gearbox yang kering, subsistem redundan, kursi lapis baja, roda pendaratan penyerap goncangan, dan badan pesawat yang tahan balistik.

Ia pertama kali digunakan selama invasi Grenada pada tahun 1983 dan dilibatkan dalam aksi lagi selama invasi Panama pada tahun 1989.

Selama perasi Badai Gurun, Black Hawk berperan penting dalam melakukan misi serangan udara terbesar dalam sejarah Angkatan Darat AS dengan lebih dari 300 helikopter terlibat.

Selama perang, 2 Black Hawk ditembak jatuh pada 27 Februari 1991 dalam misi pencarian dan penyelamatan tempur.

Black Hawk sejak itu telah diperbaharui dengan penanggulangan elektronik, sistem navigasi modern, dan dalam kasus Penetrator Aksi Langsung Resimen Penerbangan Operasi Khusus ke-160, minigun M134 7,62 mm dan roket Hydra 70 2,75 inci.

Dua versi siluman Black Hawk juga membantu mengirimkan Navy SEAL yang menewaskan Osama bin Laden selama Operasi Neptune Spear pada tahun 2011.

Baca Juga: Berita Duka, Sosok Legendaris Peracik Bumbu Indomie Nunuk Nuraini Meninggal Dunia

5. Rudal Patriot MIM-104

MIM-104 adalah rudal permukaan-ke-udara yang menggantikan rudal Pertahanan Udara Tinggi ke Menengah MIM-14 Nike Hercules dan rudal pertahanan udara taktis menengah MIM-23 Hawk.

Rudal ini mulai ikut pelayanan pada tahun 1981.

Selain mengemban misi anti-pesawat, rudal juga digunakan untuk mencegat rudal Scud Irak dan Al Hussein.

Selama perang, rudal Patriot berusaha menyerang lebih dari 40 rudal Irak.

Pada 15 Februari 1991, Presiden George HW Bush mengunjungi pabrik rudal Patriot Raytheon dan memuji keberhasilannya di Timur Tengah.

Patriot tetap menjadi sistem rudal anti-balistik utama untuk Amerika dan sekutunya dan diperkirakan akan tetap digunakan hingga setidaknya tahun 2040.

Baca Juga: Berita Duka, Sosok Legendaris Peracik Bumbu Indomie Nunuk Nuraini Meninggal Dunia

(*)

Artikel Terkait