Find Us On Social Media :

Bermula dari Praktik Kapal Bajak Laut, Inilah Kebenaran Tentang Operasi ‘Bendera Palsu’ dari Nazi Jerman, Hingga Perang Vietnam, Bahkan Serangan 9/11

By K. Tatik Wardayati, Rabu, 27 Januari 2021 | 17:00 WIB

Tragedi WTC 9/11

Akibat perang antara Soviet dan Finlandia, Finlandia berpihak pada Nazi Jerman dalam Perang Dunia II.

Operasi bendera palsu dilakukan selama perang, tetapi sebagian besar dapat dianggap dalam arti kata lama.

Salah satu operasi bendera palsu paling terkenal dari Perang Dunia II adalah penyerbuan di dok kering Prancis di St. Nazaire.

Di sana, pasukan komando Inggris berhasil mengapungkan kapal perusak Angkatan Laut Kerajaan tua yang sarat bahan peledak yang dipasang agar terlihat seperti kapal torpedo Jerman yang cukup dekat dengan pelabuhan untuk menghancurkan semua struktur utama di pelabuhan setelah peledakan kapal perusak.

Setelah perang, Amerika Serikat dan Inggris Raya bersama-sama mengorganisir operasi bendera palsu selama Kudeta Iran 1953.

Tujuan operasi yang dilakukan di negara itu adalah untuk dengan sengaja melemahkan pemerintahan Perdana Menteri Mohammad Mosaddegh.

Mosaddegh telah membuat kesalahan dengan menasionalisasi perusahaan minyak Iran.

Ini membuat marah AS dan Inggris, yang bersama-sama memutuskan untuk meluncurkan serangkaian kampanye pemboman terhadap masjid dan orang-orang terkemuka yang kemudian mereka tuduhkan pada komunis yang bersimpati kepada pemerintah.

Protes tumbuh terhadap Mossadegh, didorong oleh CIA dan MI6, dan Mossadegh akhirnya dipecat dari jabatannya oleh Shah Iran dan ditempatkan di bawah tahanan rumah.

Baca Juga: Operasi Rahasia CIA, Buru Kapal Selam Soviet yang Tenggelam di Dasar Pasifik, Diam-diam Ini yang Mereka 'Curi'