Pernah Rasakan Kehilangan Penciuman Akibat Paparan Covid-19? Begini Cara Mudah Pulihkannya!

K. Tatik Wardayati

Penulis

Kehilangan penciuman akibat Covid-19

Intisari-Online.com – Wabah pandemi virus corona telah ‘mampir’ ke negara kita hampir satu tahun lamanya, dan hingga kini belum terlihat tanda-tanda akan segera hengkang.

Bahkan kasus positif Covid-19 di Indonesia baru-baru ini tercatat hingga 1 juta kasus.

Mengetahui gejala bila terpapar Covid-19 dapat digunakan untuk mengantisipasi penanganan pertama.

Salah satu gejala bila terinfeksi Covid-19 adalah kehilangan perasa atau kehilangan penciuman.

Baca Juga: Selain Peradangan dan Demam, Sakit Kepala Bisa Jadi Salah Satu Gejala Covid-19, Begini 5 Cara Mengetahuinya agar Tidak Tertukar dengan Gejala Penyakit Lain

Anosmia atau kehilangan penciuman adalah salah satu efek samping Covid-19 yang banyak terjadi.

Sebagian besar pasien dapat memulihkan penciumannya seiring kesembuhan mereka dari Covid-19, tetapi sebagian orang masih mengalaminya meski sudah sembuh.

Kehilangan penciuman bisa berdampak lebih dari sekadar ketidakmampuan mencium bau.

Menurut ahli THT Raj Sindwani, MD, seseorang yang mengalami anosmia juga bisa kehilangan rasa aman.

Baca Juga: Gejala Batuk dan Demam Rupanya Bukan Hanya Karena Covid-19, Justru Bisa Jadi Tanda Keracunan Gas Berbahaya yang Ada di Setiap Rumah Ini, Lebih Mudah Sebabkan Kematian

Misalnya, tidak mampu mencium bau-bau yang berkaitan dengan peristiwa kebakaran.

"Tanpa kemampuan untuk mencium, kita kehilangan kemampuan untuk mendeteksi bau berbahaya, seperti gas atau api dan asap," katanya, seperti dilansir Cleveland Clinic.

Bahkan untuk hal yang umumnya dianggap sederhana, seperti mencium makanan busuk sekalipun, orang-orang yang kehilangan penciuman tidak bisa melakukannya.

Dampak yang lebih luas bisa menyangkut psikologis seseorang.

Akibat gangguan dalam hubungan antara ingatan emosional, pengalaman, dan kemampuan penciuman, beberapa orang dapat mengalami kecemasan dan bahkan depresi.

"Makanan menjadi tidak lagi enak, minuman kesukaan rasanya tidak lagi sama."

"Mereka yang mengalaminya merasa tidak mendapatkan kenikmatan yang sama dari pengalaman yang pernah mereka miliki sebelumnya," kata Sindwani.

Meski begitu, kabar baiknya adalah angka kehilangan penciuman secara permanen sebetulnya sangat kecil.

Sindwani menyebut salah satu penelitian yang meneliti menggunakan pengujian penciuman objektif.

Baca Juga: Berbulan-bulan Terinfeksi Virus Corona, Puluhan Pasien Mulai Alami Gejala Tak Lazim Setelah Pulih dari Penyakit Itu, Dokter:4 dari 5 Pasien Mengalaminya

Penelitian itu menemukan bahwa hanya 15 persen pasien Covid-19 yang mengalami kehilangan penciuman selama lebih dari 60 hari dan kurang dari 5 persen yang mengalaminya selama lebih dari enam bulan.

"Itu benar-benar (temuan yang) menghibur," ucapnya.

Meski begitu, ini adalah salah satu topik yang masih membutuhkan lebih banyak penelitian.

Selain itu, cakupan penelitian juga masih terbatas sehingga belum tentu berlaku sama di semua negara dan wilayah.

Mengatasi anosmia

Mengetahui bahwa anosmia sejauh ini tidak permanen adalah hal yang menenangkan.

Namun, bagaimana jika kita mengalaminya dan ingin penciuman segera pulih?

1. Berkonsultasi dengan dokter

Menurut Sindwani, hal pertama yang harus dilakukan adalah memeriksakannya ke penyedia layanan kesehatan..

Baca Juga: Terjadi Mendadak, Orang yang Alami Gangguan Penciuman Kemungkinan Besar Memang Positif Covid-19, Ini Saran Dokter Jika Anda Mengalaminya

Jika anosmia juga disertai gejala lain, penting pula untuk melakukan pemeriksaan dan mengikuti protokol kesehatan yang berlaku

Namun, jika kehilangan penciuman adalah satu-satunya gejala yang dirasakan, buatlah janji dengan dokter untuk mendapatkan saran pemulihan.

Jika ada polip atau tumor, maka kamu memerlukan perawatan medis spesifik.

“Jika (kehilangan penciuman) terkait Covid-19 atau terkait dengan infeksi virus lain, biasanya sembuh sendiri dalam beberapa minggu," katanya.

Menurutnya, masih diperlukan banyak penelitian untuk menjawab perawatan yang tepat untuk masalah anosmia, termasuk apakah benar konsumsi asam lemak omega-3 dan suplemen lain bisa membantu pemulihan.

2. Latihan penciuman

Kamu juga bisa melakukan latihan penciuman mandiri di rumah. Ini sangat aman dan tidak memiliki efek samping, tetapi cukup membantu mengatasi masalah kehilangan penciuman setelah mengalami infeksi virus.

"Ini memanfaatkan apa yang disebut prisma bau," kata dia.

"Latihan ini menggunakan bau-bau utama untuk melatih kembali penciuman, mengandalkan ingatan dan pengalaman, untuk melatih saraf tersebut agar hidup kembali."

Baca Juga: Jangan Sampai Tertukar dengan Gejala Virus Corona, Kenali Jenis Batuk pada Anak agar Penanganannya Lebih Efektif

Beberapa bau primer yang bisa dimanfaatkan untuk melatih penciuman, seperti bunga (diwakili mawar), buah (diwakili lemon), aromatik (diwakili cengkeh atau lavender), dan resin (diwakili kayu putih).

Cobalah mencium masing-masing bau dan hirup dalam-dalam aromanya selama 15-20 detik.

Ketika menghirup aroma, cobalah mengingat seperti apa baunya dan seperti apa bentuk objeknya berdasarkan pengalamanmu.

"Secara mental Anda perlu membenamkan diri dalam pikiran, membayangkan mawar, misalnya bau dan bentuknya seperti apa," kata dia.

Ulangi langkah yang sama pada setiap objek sebanyak 2-3 kali dalam sehari.

Dengan cara ini, diharapkan penciuman akan terus membaik dari waktu ke waktu dan dalam tiga atau enam bulan, bahkan satu tahun, penciuman diharapkan sudah kembali normal. Baca Juga: Sering Diabaikan KarenaSemua Orang Mengalaminya, Ini Cara Bedakan Batuk Biasa dan Batuk karena Covid-19, Jangan Sampai Salah!

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait