Find Us On Social Media :

Sungguh Pilu! Harus Tinggalkan Gedung Putih karena Tak Lagi Menjabat Presiden, Bermaksud Pulang Kampung, Donald Trump Malahan Disambut dengan Spanduk Bertuliskan Tak Mengenakkan Ini!

By K. Tatik Wardayati, Rabu, 27 Januari 2021 | 12:00 WIB

Pulang kampung, Donald Trump disambut spanduk 'Trump presiden terburuk yang pernah ada'

Intisari-Online.com – Joe Biden baru saja dilantik menjadi Presiden Amerika Serikat ke-46 menggantikan Donald Trump.

Atas pelantikannya Joe Biden, maka presiden sebelumnya ini harus segera meninggalkan Gedung Putih.

Sayangnya, nasib pilu dialami mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump yang baru turun dari kursi kepresidenannya pada 20 Januari 2021 silam.

Presiden AS ke-45 yang digantikan Joe Biden ini sudah resmi keluar dari Gedung Putih dan memilih tinggal di Mar-a-Lago, Florida.

Baca Juga: Dipuji Seluruh Dunia Karena Cabut Larangan Perjalanan untuk Umat Muslim, Joe Biden Kini Larang WNA dari 30 Negara Masuk Amerika, Ternyata Ini Penyebabnya

Namun tampaknya Trump belum diterima sepenuhnya oleh para tetangga di sana.

Pasca kepulangannya ke Florida, Trump disambut pesawat yang menerbangkan spanduk berisi ejekan.

Spanduk itu bertuliskan "Trump Worst President Ever" dan "Trump You Pathetic Loser Go Back To Moskow".

Kedua tulisan ini terbang di atas resor Mar-a-Lago, rumah baru Trump setelah akhir masa kepresidenannya.

Baca Juga: Bomber dan Pesawat Tempur China Berbondong-bondong di Kirim ke Taiwan, Apa yang Tengah Terjadi?

Belum diketahui siapa yang berada di balik aksi tersebut.

Tidak jelas juga apakah Trump tahu soal ejekan di atas rumahnya itu.

Menurut laporan LadBible, seorang tetangga Trump berkata: "Tak seorang pun (orang) yang saya ajak bicara berharap dia (Trump) kembali ke Palm Beach." 

Reporter politik senior Palm Beach Post, Christine Stapleton mengatakan bahwa popularitas Trump di kota itu anjlok dan memburuk sejak serangan terhadap Capitol AS.

"Sejak kerusuhan Capitol, telah terjadi perubahan nyata apakah Mar-a-Lago akan terus menjadi tempat yang diinginkan Partai Republik dan kelompok konservatif untuk mengadakan acara di sana," kata Stapleton.

"Mereka mungkin tidak mau," tambahnya.

Bahkan sebelum insiden Capitol terjadi, sejumlah tetangga Trump di Palm Beach menyerukan agar dia tidak pindah ke sana.

Mereka membawa kuasa hukum dan mengajukan gugatan agar mantan presiden gagal pindah ke Mar-a-Lago.

Para tetangga berpendapat bahwa Trump tidak punya hak hukum untuk tinggal secara permanen di Mar-a-Lago.

Baca Juga: Inilah Kecanggihan ‘The Beast’ Mobil Kepresidenan yang Digunakan Joe Biden dan Pernah Dipakai Donald Trump, Mobil Teraman di Dunia dengan Tangki Bahan Bakar Dilapisi Baja

Ini karena dia telah menandatangani perjanjian pada 1993 tentang mengubah kediaman pribadi sebagai klub.

"Donald Trump memiliki sejarah perselisihan dengan kota Palm Beach dan ini tidak berbeda," kata Dave Aronberg, pengacara negara bagian Palm Beach kepada The Guardian setelah pelantikan, dikutip dari Independent

"Jadi ini bukanlah hal baru, ini hanya babak terbaru dari kisah yang sedang berlangsung antara Trump dan kota Palm Beach."

"Kontrak bisa melarang dia tinggal di Mar-a-Lago, tapi saya pikir perselisihan itu akan berakhir dengan penyelesaian seperti yang umumnya terjadi."

Meski dapat sambutan negatif, masih banyak juga warga Palm Beach yang bahagia melihat Trump kembali ke resornya.

Dikutip dari Metro UK, sejumlah pendukung Trump terlihat berbaris di jalanan saat mantan presiden sampai di sana.

Mereka menari dan bersorak sembari mengibarkan bendera dan kaos bertuliskan 'Trump'.

Ada juga tulisan-tulisan seperti 'F*k Biden', serta yang menyatakan 'Trump 2024'.

Belum diketahui apakah Trump berniat mencalonkan diri pada Pemilu 2024, atau apakah dia akan diizinkan.

Baca Juga: Seringkali Kebijakannya Dianggap Nyeleh, Joe Biden Malah Puji Setinggi Langit Diplomasi 'Kontroversial' Warisan Donald Trump Ini, Meski Menyakiti Palestina

Donald Trump Membuka 'Kantor Mantan Presiden'

Diberitakan sebelumnya, Trump dikabarkan telah membuka kantor di Florida pada Senin (25/1/2021) kemarin.

Dikutip dari Channel News Asia, kantor tersebut akan digunakannya untuk menjalankan tugasnya sebagai mantan presiden AS serta melanjutkan agenda pemerintahannya.

"Kantor akan bertanggungjawab untuk mengelola korespondensi, pernyataan publik, penampilan, dan kegiatan resmi Presiden Trump untuk memajukan kepentingan Amerika Serikat."

"Dan untuk menjalankan agenda Pemerintahan Trump melalui advokasi, pengorganisasian, dan aktivisme publik," tulis pihak Trump dalam sebuah pengumuman.

Adapun sebelumnya, Trump juga telah telah membuat pernyataan dalam sambutan perpisahan di hari terakhirnya sebagai presiden, Rabu (20/1/2021).

Pemilik nama lengkap Donald John Trump itu mengatakan bahwa dirinya akan kembali ke pemerintahan dalam beberapa bentuk.

Kemudian sebelum meninggalkan kantor, Trump berbicara dengan rekan-rekannya tentang pembentukan partai politik yang disebut Partai Patriot.

Trump juga akan melanjutkan gugatan hukum yang tidak berhasil untuk membatalkan kekalahannya dalam pemilu 3 November 2020 dari Joe Biden.

Baca Juga: Petaka Donald Trump Menanti, Lakukan Dosa Ini Saat Menjadi Presiden, Donald Trump Sempat Terancam Mendapat Hukuman Mati Hingga Diincar Negara Ini

Seperti diketahui, Trump mengklaim telah terjadi kecurangan Pemilu yang meluas saat itu.

Dewan Perwakilan Rakyat AS Mengirimkan Artikel Pemakzulan Trump ke Senat

Pengumuman mengenai Trump yang membuka kantor mantan presiden datang pada hari yang sama ketika Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengirimkan kepada Senat sebuah artikel, Senin (25/1/2021).

Artikel pemakzulan tersebut menuduh Trump telah menghasut pemberontakan dalam pidatonya kepada para pendukung sebelum serangan mematikan di Capitol pada 6 Januari 2021.

Manajer pemakzulan Nine House diam-diam menjalankan artikel pemakzulan itu melalui aula yang sama di Kongres yang dikuasai oleh pendukung Trump.

Anggota Kongres AS, Jamie Raskin, kemudian membacakan dakwaan terhadap Trump di lantai Senat.

Sidang Senat mantan presiden berusia 74 tahun itu akan dimulai pada 8 Februari 2021 dan dipimpin oleh senator senior partai dengan mayoritas di Senat saat ini, Demokrat, Patrick Leahy.

"Presiden pro tempore secara historis memimpin sidang pemakzulan Senat terhadap non-presiden," kata Leahy dikutip dari Channel News Asia.

Baca Juga: Kegirangan Tahu Donald Trump Resmi Lengser, Iran Langsung Dekati Joe Biden di Hari Pertamanya Menjabat, Bahas Pembicaraan Rahasia Ini yang Buat Israel Waspada

"Saat memimpin sidang pemakzulan, presiden pro tempore mengambil sumpah khusus tambahan untuk melakukan keadilan yang tidak memihak sesuai UUD dan undang-undang," lanjutnya.

Sebagai informasi, Trump sebelumnya telah dimakzulkan oleh DPR untuk kedua kalinya pada 13 Januari 2021 lalu.

Pada sidang Senat sebelumnya dipimpin oleh Ketua Mahkamah Agung AS John Roberts dan berakhir dengan pembebasan Trump. (Tribunnews/Ika Nur Cahyani/Rica Agustina)

Baca Juga: Hampir Semua Presiden Amerika Tak Mengampuni Dosanya, Penjahat Ini Malah Mendapat Ampunan Donald Trump, Langsung Menagis Mengetahuinya

Sungguh Pilu! Harus Tinggalkan Gedung Putih karena Tak Lagi Menjabat Presiden, Bermaksud Pulang Kampung, Donald Trump Malahan Disambut dengan Spanduk Bertuliskan Tak Mengenakkan Ini!