Terkuak Kerusuhan Gedung Capitol AS Rupanya Aksi Terorisme Lokal, Selain Dipimpin oleh Trump yang Dapat Julukan Pemimpin Teroris, Pendanaannya Dari Seorang Programmer Perancis!

Maymunah Nasution

Editor

Kerusuhan oleh pendukung Trump di US Capitol
Kerusuhan oleh pendukung Trump di US Capitol

Intisari-online.com -Status Donald Trump dengan cepat berubah di Amerika Serikat.

Sosok yang pernah berstatus sebagai orang nomor 1 di AS itu dengan cepat mendapat sebutan pemimpin organisasi lokal.

Mengutip Express, ia juga disebut membawa ancaman bagi AS, seperti dikatakan oleh Anthony Scarmucci, mantan Ajudan Komunikasinya.

Barulah ketika Trump dimakzulkan kedua kalinya dan mendapat larangan dari Twitter, Scarmucci bisa merasa ancaman Trump tidak sebesar yang ia sebutkan.

Baca Juga: Khawatir Trump Akan Bikin Onar Lagi Jelang Akhir Masa Jabatan, Putri dan Menantunya Sampai Turun Tangan Mengawasinya Secara Ketat

Scarmucci juga mengatakan pentingnya mencegahnya terjun dalam pemilihan Presiden masa depan.

Hal itu ia ungkapkan setelah kericuhan pendukung Trump menyerang gedung Capitol, tempat Senat dan DPR memutuskan siapa Presiden AS selanjutnya.

Kericuhan itu diinisiasi oleh Trump sendiri, yang mendorong pendukungnya untuk menyerang gedung Capitol.

Trump telah habiskan dua bulan sejak kekalahannya dari Joe Biden di Pilpres AS untuk mengklaim adanya kecurangan dalam Pilpres tersebut yang menyebabkan ia kalah.

Baca Juga: Pantas Banyak yang Protes, Ternyata Joe Biden Bersiap Batalkan Semua Kebijakan Donald Trump yang 'Nyeleneh', Termasuk Soal Larangan Warga Negara Muslim Masuk Amerika

Kemudian hal segera memburuk akibat pidatonya pada 6 Januari lalu, setelah itu ribuan pendukung menyerbu gedung Capitol dalam upaya mencegah disahkannya kemenangan Joe Biden.

Banyak pendukung Trump marah kepada Wakil Presiden Mike Pence, yang dibicarakan Trump dalam pidatonya.

Trump mengklaim Pence seharusnya memblokir proses itu meskipun hanya memiliki peran seremonial saja.

Dalam kericuhan tersebut 5 orang termasuk 1 polisi gedung Capitol tewas terbunuh sebelum peraturan untuk berhenti menyerang turun beberapa jam kemudian.

Baca Juga: Gambaran Mengerikan Gedung Capitol di Tengah Kerusuhan Pergantian Presiden, Garda Nasional Duduki Gedung Bersejarah Tersebut, Semua Tempat Dijadikan Barak Dadakan

Trump juga akhirnya dimakzulkan oleh DPR AS atas tuntutan memulai kerusuhan.

Kini ia sedang dalam persidangan Senat, dengan suara yang diperlukan untuk memakzulkannya sebanyak 2/3 dari Senat.

Sementara itu Biden dijadwalkan laksanakan inagurasi pada 20 Januari, tapi banyak yang khawatirkan kondisi AS yang makin tidak terkendali.

Scarmucci adalah rekan jangka panjang yang bekerja sebagai kepala komunikasi singkat saja di tahun 2017 sebelum dipaksa mengundurkan diri.

Baca Juga: Setelah Sampai Harus Dimakzulkan Dua Kali, Presiden AS Donald Trump Ukir Sejarah Dengan Buat Para Bos Pentagon Turun Tangan Hadapi Kerusuhan Capitol AS

Ia dipaksa mengundurkan diri setelah memberikan pernyataan mengenai ahli strategi sayap kanan Gedung Putih Steve Bannon yang dipublikasikan di New Yorker.

Saat ditanya apakah ia khawatir mengenai prospek kekerasan lebih parah, Scarmucci menyatakan menurutnya saat ini jauh lebih terkendali.

Pembatasan ketat sekarang ditempatkan di ibukota AS, termasuk jam malam.

Scarmucci menambahkan, "Anda tidak bisa terbang ke Washington DC dengan snenjata dan Airbnb tidak akan biarkan Anda menyewa kamar.

Baca Juga: Dikelilingi Pasukan Bersenjata, Donald Trump Didakwa'Menghasut' Kerusuhan Capitol AS, Disebut Jadi Orang Paling Berbahaya untuk Amerika Serikat, Ini Hukumannya

"Kurasa pemakzulan Presiden berhasil, seperti menjauhkannya dari Twitter.

"Hal ini harus terjadi karena dia sekarang sudah jadi pemimpin teroris lokal, terdengar konyol tapi memang itu yang terjadi.

"Ia tunjukkan ancaman eksistensial bagi AS. Kita menunjuk seseorang yang berbahaya."

Scarmucci juga yakin kerusuhan Rabu lalu terjadi karena hasil sejumlah faktor, ada tingkat kompleksitas di antara pasukan polisi Capitol.

Baca Juga: Dituduh Menghasut Pemberontakan, Penggulingkan Donald Trump dari Jabatannya Tinggal Ketok Palu, 'DiaMulaiDitinggal Sendirian oleh Orang-orang Kepercayaannya'

"Ada juga tiga kelompok polisi yang kita bicarakan: yang mendukung Trump dan tidak datang kerja, yang tidak mendukung Trump tapi tidak datang kerja, dan yang mendukung Trump dan datang kerja.

"Mereka adalah yang membiarkan teroris masuk ke gedung Capitol."

Sementara itu laporan Sydney Morning Herald menunjukkan pembayaran dengan Bitcoin senilai lebih dari 500 ribu Dolar AS atau kira-kira 75 Miliar Rupiah dilaksanakan ke 22 dompet virtual yang berbeda.

Sebagian besar dari dompet tersebut merupakan milik aktivis sayap-kanan dan sosok akun-akun internet.

Baca Juga: Pantas Donald Trump Menang Pemilu Tahun 2016 Ternyata Campur Ada Tangan Rusia dalam Pemilu AS, Sosok Ini yang Membongkarnya

Pembayaran tersebut dilakukan sebelum serangan ke Gedung Capitol AS.

Pembayaran dilakukan oleh pendonor Perancis dengan 28.15 bitcoin pada 8 Desember lalu.

Setelah itu, perusahaan rintisan penerima keluhan mengenai bitcoin Chainanalysis mengatakan memiliki bukti jika kelompok kanan dan individualnya menerima donasi bitcoin dalam jumlah besar sebagai transaksi tunggal.

"Kami juga kumpulkan bukti yang menguatkan donor adalah seorang programmer komputer di Perancis," ujar Chainalaysis.

Baca Juga: Polisi Kelabakan Mengusut Kasus Kontrak Pembunuh Bayaran yang Dibayar dengan Mata Uang Kripto, 'Sulit Menemukan Pemesan Jasa Haram Itu'

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini

Artikel Terkait