Dipuji Seluruh Dunia Karena Cabut Larangan Perjalanan untuk Umat Muslim, Joe Biden Kini Larang WNA dari 30 Negara Masuk Amerika, Ternyata Ini Penyebabnya

Mentari DP

Penulis

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden.

Intisari-Online.com - Setelah dinyatakan menang Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden punya banyak rencana.

Di antarnya kembalinya ASke perjanjian iklim Paris hingga mencabutlarangan perjalanan kontroversial di sebagian besar negara mayoritas Muslim.

Tentu di antara poin-poin rencana Biden tersebut, dia paling berusaha untuk menangani pandemi virus corona (Covid-19).

Nah, kali ini Biden kembali membuat kebijakan.

Baca Juga: Tato Seluruh Tubuhnya, Belah Lidahnya, hingga Ubah Bentuk Hidung, Kondisi Pria 'Alian Hitam' Ini Justru Mengerikan, Nasibnya Kini Pun Tak Kalah Memprihatinkan

Apakah itu?

Presiden AS Joe Biden memberlakukan larangan bagi sebagian besar warga negara non-AS yang baru-baru ini melakukan perjalanan ke Afrika Selatan dalam upaya untuk menahan penyebaran varian baru Covid-19.

Hal itu diungkapkan oleh pejabat kesehatan senior kepadaReuters.

Tak hanya itu, Biden pada hari Senin juga memberlakukan kembali larangan masuk pada hampir semua pelancong non-AS yang pernah berada di Brasil, Inggris Raya, Irlandia, dan 26 negara di Eropa yang mengizinkan perjalanan melintasi perbatasan terbuka.

Baca Juga: China Ketahuan Bohong, Awalnya Niat Damai, Tapi Mereka MalahPerintahkan UntukTembak dan HancurkanSetiap Kapal Asing yang Berani Lewat, Tantang Amerika?

“Kami menambahkan Afrika Selatan ke daftar terbatas karena varian yang mengkhawatirkan yang telah menyebar ke luar Afrika Selatan,” kata Dr. Anne Schuchat, wakil direktur utama CDC, dalam sebuah wawancara hari Minggu.

Dia menambahkan badan tersebut menerapkan serangkaian tindakan ini untuk melindungi warga Amerika.

Serta untuk mengurangi risiko penyebaran varian baru yang bisa memperburuk pandemi saat ini.

Reutersmemberitakan, Presiden AS Donald Trump pada 18 Januari memerintahkan pencabutan pembatasan untuk Brasil dan Eropa mulai Selasa.

Akan tetapi, Biden membatalkan keputusan itu.

Biden, yang mulai menjabat pada Rabu, mengambil pendekatan agresif untuk memerangi penyebaran virus setelah Trump menolak mandat yang diminta oleh badan kesehatan AS.

Beberapa pejabat kesehatan prihatin bahwa vaksin saat ini mungkin tidak efektif melawan varian Afrika Selatan, yang juga meningkatkan kemungkinan infeksi ulang.

Varian Afrika Selatan, juga dikenal sebagai varian 501Y.V2, 50% lebih menular dan telah terdeteksi di setidaknya 20 negara.

Pejabat CDC mengatakan kepada Reuters bahwa mereka akan terbuka untuk menambahkan negara lain ke dalam daftar jika diperlukan.

Baca Juga: Konflik China dan India Makin Panas, Puluhan Ribu Tentara Sudah Siap di Perbatasan dengan Senjata Lengkap, Disebut Siap Perang Habis-habisan, Apa yang Terjadi?

Varian Afrika Selatan belum ditemukan di Amerika Serikat.

Tetapi setidaknya 20 negara bagian AS telah mendeteksi varian Inggris yang dikenal sebagai B.1.1.7. Vaksin saat ini tampaknya efektif melawan mutasi Inggris.

Kedutaan Afrika Selatan di Washington tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Kepala direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Rochelle Walensky akan menandatangani peraturan terpisah pada Senin yang mewajibkan penggunaan masker di kendaraan umum baik pesawat, feri, kereta api, kereta bawah tanah, bus, taksi, dan kendaraan angkutan untuk semua pelancong berusia dua tahun ke atas.

Persyaratan baru tersebut akan berlaku dalam beberapa hari mendatang.

Masker dapat dilepas untuk waktu singkat saat makan atau minum.

(kontan.co.id)

Baca Juga: Salah Kaprah Jika Sebut Joe Biden Bisa Hentikan Konflik dengan China, Justru Beberapa Hari Setelah Dilantik Jadi Presiden, China TuduhAmerika Memulai 'Perang Dunia' dengan China

Artikel Terkait