Find Us On Social Media :

Saking Muaknya pada Trump, Publik AS Sampai Sarankan Sosok Trump Sebagai Cameo di Film Home Alone 2 Diedit

By Tatik Ariyani, Minggu, 17 Januari 2021 | 19:18 WIB

Adegan Trump dalam film Home Alone 2

Intisari-Online.com - Sejak kerusuhan di Capitol Hill yang disebabkan oleh hasutan dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang akan lengser, publik Amerika menyampaikan ketidaksukaan mereka terhadap pemimpin itu di media sosial, seperti diwartakan eTalk.

Mengenai kerusuhan tersebut, laporan intel internal Kepolisian Capitol menyatakan, ada memo 12 halaman yang memperingatkan bakal ada penyerbuan gedung Kongres AS itu oleh massa pendukung Presiden Donald Trump.

Kabar tersebut disampaikan The Washington Post pada Jumat (15/1/2021).

"Pendukung presiden yang sekarang menetapkan 6 Januari 2021 sebagai kesempatan terakhir untuk membatalkan hasil pemilihan presiden," tulis memo itu.

Baca Juga: Di Hari-hari Terakhir Kekuasaannya, Trump Masih Sempat Boikot Perusahaan Iran, China dan Uni Emirat Arab, Ini Sebabnya

"Rasa putus asa dan kekecewaan ini dapat menyebabkan lebih banyak alasan untuk melakukan kekerasan."

"Tidak seperti protes pasca-pemilu sebelumnya, target pendukung pro-Trump tidak harus melawan oposisi seperti sebelumnya, melainkan Kongres itu sendiri pada tanggal 6," demikian lanjutan memo tersebut, dikutip dari CNN.

Namun kebenaran laporan itu belum dikonfirmasi secara independen oleh CNN, sedangkan Kepolisian Capitol yang dihubungi Washington Post juru bicaranya enggan berkomentar.

Laporan pada 3 Januari itu berisi peringatan adanya ribuan perusuh yang dihasut oleh presiden, dan bergabung dengan anggota supremasi kulit putih dan para kelompok ekstremis.

Baca Juga: 5 Tempat yang Hampir Dihilangkan dari Gambar Peta Dunia, Ada Pompeii

Mereka menuju ibu kota negara dan anggota Kongres menjadi sasaran amuk mereka, tulis Washington Post.

Memo itu juga membocorkan peserta demo bakal membawa senjata api, masker gas, rompi antipeluru, dan peralatan khusus lainnya.

Ekspresi ketidaksukaan publik terhadap Trump muncul secara beragam.

Salah satunya, meminta agar sosok Trump yang pernah berperan sebagai cameo di film Home Alone 2: Lost in New York diganti dengan sosok Macaulay Culkin yang sudah berusia 40 tahun.

Dalam sebuah twit, seorang pengikut dan penggemar Culkin menulis, "Petisi untuk menggantikan Trump secara digital di 'Home Alone 2' dengan Macaulay Culkin yang berusia 40 tahun".

Tak disangka, saran itu diiyakan oleh Culkin sehingga twit tersebut menjadi viral.

Baca Juga: Siap Memasuki Era Perang Elektronik, AS Siapkan Kapal Perang Baru USS Constellation, Seperti Apa?

 

Netizen Twitter lainnya memberikan 'editan' terhadap klip video yang menunjukkan peran Trump sebagai cameo.

Tak bertepuk sebelah tangan, aktor Macaulay Culkin pun mendukung untuk mengedit Donald Trump pada film Home Alone 2 yang dibintanginya pada tahun 1992 tersebut.

Culkin memberikan pujian 'Bravo'.

Trump tampak seperti hantu transparan di dalam klip tersebut.

 

 

Kejadian itu berlangsung beberapa jam sebelum Trump dimakzulkan untuk kedua kalinya oleh DPR AS.

Baca Juga: Terlalu Lama Mencari RS Covid-19 Setelah 10 RS Menolaknya, Warga Depok Ini Meninggal Karena Covid-19 di Taksi Online yang Dipesannya, Masih Tidak Percaya Dengan Covid-19?

Sutradara film Home Alone 2 saat itu, Chris Columbus mengatakan bahwa Trump memang 'memaksa' bermain di film tersebut.

Columbus mulanya ingin membuat adegan di lobi The Plaza Hotel yang kala itu dimiliki Trump. Namun, adegan itu tidak diizinkan Trump kecuali di diikutsertakan di dalamnya.

"Kami membayar biaya [sewa tempat] namun dia [Trump] berkata 'satu-satunya cara supaya Anda bisa menggunakan Plaza adalah jika saya ada di film'", kenang Columbus.

Jadi, mau tidak mau, mereka memasukkan Trump ke dalam film.

Columbus menambahkan, "Ketika kami memutarnya untuk pertama kalinya, hal yang paling aneh terjadi: Orang-orang bersorak ketika Trump muncul di layar. Jadi, saya berkata kepada editor saya, 'Biarkan dia di film. Ini momen untuk penonton.'"

Hingga kini, penyelidikan kerusuhan di Capitol Hill masih terus dilakukan.

FBI pun tak mengabaikan kemungkinan adanya campur tangan dari pihak asing dalam kerusuhan tersebut.