Intisari-online.com - China memang dikenal sebagai negara yang sering melakukan eksperimen aneh.
Mulai dari pegeditan genetik, rencana menghidupkan orang mati, hingga salah satunya adalah proyek rahasia untuk menciptakan manusia berkekuatan super.
Menurut 24h.com.vn, pada Rabu (13/1/21), tampaknya rencana China ciptakan manusia berkekuatan super bukanlah isapan jempol semata.
Meski terus dikaitkan dengan trik pengeditan gen untuk mendapatkan manusia yang memiliki keunggulan.
Ternyata baru-baru ini China justru mengungkap cara lain untuk menciptakan manusia berkekuatan super.
Laporan itu mengatakan bahwa China akan memberikan dukungan armor yang bisa membantu prajuritnya, menghemat energi saat membawa senjata, amunisi dan perlengkapan.
Namun, baju besi ini hanya efektif dalam patroli, dan tidak bisa meningkatkan kekuatan tempur, ungkap Global Times.
Tetapi dengan armor ini, memungkinkan tentara China untuk bisa membawa beban beran dari biasanya menghemat hingga 50% stamina mereka.
Risiko cedera saat membawa beban berat juga berkurang secara signifikan, menurut CCTV.
Baju besi itu beratnya hanya beberapa kilogram, cukup ringan dan tidak akan mempengaruhi fungsi normal prajurit.
Armor ini dilengkapi dengan mesin kecil yang memberikan bantuan setiap kali pengguna berdiri atau turun.
Menurut CCTV, dengan dukungan armor tersebut, tentara Tiongkok dapat membawa sekotak amunisi seberat 50 kg dengan sedikit tenaga.
Pelepasan dan pembongkaran armor hanya membutuhkan waktu sekitar 40 detik.
Pada 2019, China mengadakan kontes "Super Warriors" dan menerima 50 desain baju besi yang diajukan oleh perusahaan dalam negeri.
Baju besi ini dirancang untuk membantu meningkatkan kemampuan membawa medan berat dan kompleks bagi tentara.
Beberapa surat kabar Barat percaya bahwa China sedang mencoba menciptakan "tentara super" dengan baju besi seperti Iron Man, seperti karakter dalam film Hollywood.
Media Inggris, The Sunday Times mengatakan bahwa "prajurit super" buatan China adalah lonceng peringatan bagi Barat.
"China bahkan menguji mutasi genetik manusia pada tentaranya dengan tujuan mengembangkan tentara dengan kekuatan super biologis," kata John Ratcliffe, Direktur Intelijen Nasional AS.
Namun, China membantah tuduhan tersebut.
The Hoan Cau Times mengatakan bahwa informasi tentang tentara super yang diterbitkan pers Barat tidak berdasar dan "terdengar seperti naskah film fiksi ilmiah Hollywood".
Pentagon AS juga meneliti teknologi dukungan lapis baja untuk militer dan menemukan cara bagi manusia untuk terhubung dengan robot tempur.
Menurut para ahli China, banyak set baju besi dengan fitur berbeda akan dikembangkan dan digunakan di militer dalam waktu dekat.