Intisari-Online.com - Melalui Menteri Luar Negeri Mike Pompeo, AS menyatakan bahwa mereka bakal memasukkan Houthi ke dalam daftar teroris.
Manuver pemerintahan Presiden Donald Trump itu justru menuai kekhawatiran, karena bisa memperburuk bantuan kemanusiaan.
Dengan sisa pemerintahan Trump yang tinggal 8 hari lagi, kebijakan ini bisa menyulitkan penggantinya, Joe Biden.
Biden bakal mendapatkan jalan terjal untuk memulai upaya diplomasi dengan Iran, yang selama ini mendukung Houthi.
Selain itu, pemerintahan baru AS nanti juga bisa kesulitan meninjau kembali hubungannya dengan Arab Saudi, yang selama ini membombardir Yaman.
Manuver Kementerian Luar Negeri AS ini jelas mengkhawatirkan pihak yang selama ini menjalani transaksi dengan kelompok tersebut.
Pekerja kemanusiaan maupun calon pemerintahan Biden sudah memeringatkan, kebijakan itu bisa menyulitkan penyaluran bantuan.
Padahal, saat ini Yaman sudah dideklarasikan oleh PBB berada dalam momen krisis kemanusiaan, dengan jutaan orang kelaparan.