Intisari-Online.com - China selama ini marah kepada Amerika Serikat (AS).
Bukan hanya karena Laut China Selatan, tetapi juga karena Taiwan.
Di mana AS mulai mendekati dan berbicara dengan Taiwan.
Padahal China masih menganggap Taiwan sebagai wilayah mereka.
Nah, setelah hampir setahun berhubungan, mendadak Menteri Luar Negeri Mike Pompeo mengakhiri kebijakan yang membatasi kunjungan resmi pemerintah AS ke Taiwan.
Itu terjadi lebih dari seminggu sebelum Presiden AS Donald Trump akan meninggalkan Gedung Putih.
Pompeo menuduh kebijakan hampir empat dekade sebagai "upaya untuk menenangkan rezim Komunis di Beijing".
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada hari Sabtu, Pompeo mengatakan: “Taiwan adalah negara demokrasi yang dinamis dan mitra terpercaya Amerika Serikat."