Find Us On Social Media :

Media Asing Soroti Mengapa Pesawat Indonesia Sering Jatuh, Ada yang Menyebut Karena Kombinasi Faktor Ekonomi, Sosial dan Geografi

By Tatik Ariyani, Selasa, 12 Januari 2021 | 13:42 WIB

Ilustrasi - Sriwijaya Air.

Intisari-Online.com - Pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta-Pontianak jatuh di antara Pulau Laki dan Lancang, Kepulauan Seribu, pada Sabtu (9/1/2021).

Pesawat itu mengangkut 62 orang yang terdiri dari 6 kru aktif, 46 penumpang dewasa, 7 anak-anak dan 3 bayi.

Pukul 14.40 WIB atau empat menit setelah lepas landas, pesawat itu hilang kontak dan jatuh di Kepulauan Seribu.

Kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ182 itu kembali membuka memori kelam tentang insiden penerbangan di Indonesia.

Baca Juga: Lengsernya Donald Trump Bak Bencana Bagi Amerika, FBI Ungkap Pasukan Bersenjata Akan Bergerak Saat Donald Trump Digulingkan, Akankan Terjadi Perang Saudara?

Sebelumnya, kecelakaan besar juga terjadi saat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang jatuh pada 29 Oktober 2018.

Menurut data dari Aviation Safety Network, sebelum jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182 ada 697 korban kecelakaan pesawat di Indonesia dalam 10 tahun terakhir, termasuk pesawat militer dan pribadi.

Berkaitan dengan kecelakan pesawat, beberapa media asing menyoroti kenapa pesawat Indonesia sering jatuh?

Menurut media Amerika Serikat (AS) Bloomberg dalam artikel berjudul "Jet Crash Adds to Long List of Aviation Disasters in Indonesia", ada dua faktor utama yang menyebabkan insiden itu.

Baca Juga: Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air SJ182 Disebut Pakar Penerbangan Asing Jadi Cermin Bisnis Penerbangan Indonesia, Bisakah Penerbangan Aman Tercipta di Tanah Air?