Find Us On Social Media :

Cuitan Trump Kian Meresahkan, Twitter Siap untuk Blokir Akunnya Selamanya Sekalian

By Maymunah Nasution, Kamis, 7 Januari 2021 | 09:47 WIB

Ketua DPR Nancy Pelosi berbicara kepada wartawan selama konferensi pers mingguannya di House Visitors Center di Capitol AS pada 01 Oktober 2020 di Washington, DC

Intisari-online.com - Twitter menilai cuitan akun Donald Trump sudah semakin membahayakan.

Pagi ini Kamis (7/1) Twitter mulai menangguhkan sementara akun resmi Presiden AS tersebut.

Ia mendapat perlakuan itu setelah mencuit mengenai pesan dukungan terhadap aksi massa yang turun ke Capitol saat Kongres bertemu mengesahkan pemilu AS November lalu.

Twitter umumkan secara resmi bahwa mereka telah mengunci akun Trump selama 12 jam.

Baca Juga: Klaimnya Atas 'Kecurangan' Pilpres AS Makin Liar, Donald Trump Rencanakan Terbang ke Skotlandia Sebelum Joe Biden Dilantik, Menolak Hengkang?

Twitter juga kemudian meminta Trump menghapus tiga cuitan.

Tiga cuitan tersebut dianggap menghasut pengikutnya untuk melakukan kekerasan.

"Sebagai akibat dari situasi kekerasan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan sedang berlangsung di Washington DC, kami mewajibkan penghapusan tiga Tweet @realDonaldTrump yang diposting sebelumnya hari ini karena pelanggaran berulang dan berat terhadap kebijakan Integritas Sipil kami," tulis akun keamanan Twitter, @TwitterSafety pagi ini.

Lebih lanjut, Twitter memperingatkan akun Trump akan dikunci selama 12 jam setelah Tweet tersebut dihapus.

Baca Juga: Akan Terus Kejar Donald Trump Sampai Dapat Hukuman Setimpal, Iran Minta Interpol untuk Tangkap Trump dan Pejabat Amerika Lainnya yang Terlibat dalam Pembunuhan Soleimani

Jika Tweet tidak dihapus, akun tersebut akan tetap terkunci.

Bukan cuma itu, Twitter juga mengancam akan memberikan suspensi permanan terhadap akun Trump jika ke depannya kembali melanggar aturan.

"Pelanggaran Peraturan Twitter di masa mendatang, termasuk kebijakan Integritas Sipil atau Ancaman Kekerasan, akan mengakibatkan penangguhan permanen akun @realDonaldTrump," tambah akun @TwitterSafety.

Sebelum peringatan ini dikeluarkan, Twitter memberikan label peringatan untuk tiga cuitan Trump, di antaranya berisi video pujian terhadap pihak yang bertanggung jawab atas kerusuhan.

Baca Juga: Hebat, Presiden Jokowi Jadi Salah Satu Pemimpin Negara yang Paling Banyak Dibicarakan di Twitter Sepanjang Tahun 2020!

Bagi Twitter, pesan tersebut menimbulkan risiko kekerasan.

Tidak hanya Twitter, Facebook dan YouTube juga akhirnya menghapus video tersebut dari platform mereka.

Sejak Rabu kemarin ratusan pendukung Donald Trump nekat menyerbu masuk Gedung Capitol AS.

Mereka berupaya membatalkan kekalahan Trump dalam pemilu November 2020 lalu.

Baca Juga: Miris, Saat Ajudan Trump Justru Bertingkah Kesetanan dan Memaki Satu Sama Lain dalam Rapat di Gedung Putih, Apa Pembahasan di Hari-hari Terakhir Ini?

Serangan pendukung Trump memaksa Kongres AS menunda mensahkan kemenangan Joe Biden.

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini