Intisari-online.com - Twitter menilai cuitan akun Donald Trump sudah semakin membahayakan.
Pagi ini Kamis (7/1) Twitter mulai menangguhkan sementara akun resmi Presiden AS tersebut.
Ia mendapat perlakuan itu setelah mencuit mengenai pesan dukungan terhadap aksi massa yang turun ke Capitol saat Kongres bertemu mengesahkan pemilu AS November lalu.
Twitter umumkan secara resmi bahwa mereka telah mengunci akun Trump selama 12 jam.
Twitter juga kemudian meminta Trump menghapus tiga cuitan.
Tiga cuitan tersebut dianggap menghasut pengikutnya untuk melakukan kekerasan.
"Sebagai akibat dari situasi kekerasan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan sedang berlangsung di Washington DC, kami mewajibkan penghapusan tiga Tweet @realDonaldTrump yang diposting sebelumnya hari ini karena pelanggaran berulang dan berat terhadap kebijakan Integritas Sipil kami," tulis akun keamanan Twitter, @TwitterSafety pagi ini.
Lebih lanjut, Twitter memperingatkan akun Trump akan dikunci selama 12 jam setelah Tweet tersebut dihapus.