Istri Meng, yang pertama kali melaporkan suaminya hilang, mengatakan kepada The Guardian pada 2018, dia yakin suaminya tidak bersalah dan penahanannya bermotif politik.
"Ini bukan keadilan," katanya.
"Saya pikir kampanye anti-korupsi di China telah dirusak. Ini telah menjadi cara menyerang orang-orang yang menjadi musuh Anda."
Untuk kasus Ren Zhiqiang sendiri, sosok tersebut hilang setelah menyebut Xi Jinping sebagai badut.
Dalam sebuah esai buatan Ren Zhiqiang, ia tidak menyebut nama Xi Jinping, dan katakan setelah mempelajari pidato tersebut ia "melihat bukan kaisar berdiri memamerkan 'baju barunya', tetapi seorang badut terlucuti sampai telanjang yang bersikeras dalam melanjutkan menjadi kaisar," menurut versi yang diposting oleh China Digital Times.
Ia juga sebutkan pidato itu beberkan "krisis pemerintahan" dalam partai, dan kurangnya kebebasan media dan pers.
Pidato tersebut juga disebutnya mencegah wabah tersebut tertangani lebih cepat dan hanya memperburuk situasi.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini