Find Us On Social Media :

'Saat Amerika Menyerang, Bakar Seluruh Tahanan Perang Mereka!' Titah Komandan Kojima Pemimpin Penjaga Kamp Tahanan Perang Palawan, Tempat Salah Satu Pembantaian Terbesar Perang Dunia Kedua, Begini Kisahnya

By Maymunah Nasution, Sabtu, 26 Desember 2020 | 09:26 WIB

Kamp tahanan perang Palawan, Filipina, setelah Perang Dunia Kedua berakhir

Namun tentara Jepang segera menembaknya, tidak sengaja mengakhiri penderitaan pria tersebut.

Namun yang lain tidak begitu beruntung, para penjaga melihat mereka dibakar sampai mati dalam kesakitan yang tidak dapat digambarkan.

McDole berkata, "Ya Tuhan, tentara Jepang berniat membunuh kita semua."

Kamp Kematian untuk Tahanan Perang

Baca Juga: Perang Manchuria, Saat Jepang Sudah Alami Kekalahan Digempur Bom Atom Sekutu, Masih Saja Hadapi Serangan Uni Soviet Sampai Kaisar Hirohito Meminta Menyerah Saja

Saat pasukan AS menyerah di Filipina tahun 1942, tahanan perang AS segera dibekuk dan ditahan di kamp tahanan perang di dekat Manila.

Penjara itu kotor dan terlalu penuh.

McDole dikirim ke kamp Cabanatuan No 1 yang ia lihat sebagai kamp kematian.

Pasalnya, 10 sampai 15 orang meninggal setiap hari karena malnutrisi, defisiensi vitamin dan infeksi berbagai penyakit menular.

"Aku tidak pernah melihat sebanyak ini meninggal setiap harinya," ingat McDole.

"Sama sekali tidak ada obat atau yang lainnya."

Tambahan lagi, banyak tahanan yang dibunuh oleh penjaga sadis yang brutal untuk berbagai kesalahan yang mengada-ada.

McDole sadar hanya tinggal menunggu waktu untuk sesuatu terjadi kepadanya dan dia mencari cara keluar dari kamp itu.

Baca Juga: Siapa Sangka, Pulau Papua Jadi Titik Penentu Kemenangan Angkatan Laut AS Mengalahkan Kependudukan Jepang di Perang Dunia II, Australia pun Terlibat