Namun tentara Jepang segera menembaknya, tidak sengaja mengakhiri penderitaan pria tersebut.
Namun yang lain tidak begitu beruntung, para penjaga melihat mereka dibakar sampai mati dalam kesakitan yang tidak dapat digambarkan.
McDole berkata, "Ya Tuhan, tentara Jepang berniat membunuh kita semua."
Kamp Kematian untuk Tahanan Perang
Saat pasukan AS menyerah di Filipina tahun 1942, tahanan perang AS segera dibekuk dan ditahan di kamp tahanan perang di dekat Manila.
Penjara itu kotor dan terlalu penuh.
McDole dikirim ke kamp Cabanatuan No 1 yang ia lihat sebagai kamp kematian.
Pasalnya, 10 sampai 15 orang meninggal setiap hari karena malnutrisi, defisiensi vitamin dan infeksi berbagai penyakit menular.
"Aku tidak pernah melihat sebanyak ini meninggal setiap harinya," ingat McDole.
"Sama sekali tidak ada obat atau yang lainnya."
Tambahan lagi, banyak tahanan yang dibunuh oleh penjaga sadis yang brutal untuk berbagai kesalahan yang mengada-ada.
McDole sadar hanya tinggal menunggu waktu untuk sesuatu terjadi kepadanya dan dia mencari cara keluar dari kamp itu.