Find Us On Social Media :

Bukan Amerika, Rusia, Ataupun China, Israel Sesumbar Klaim Dirinya Sebagai 'Pemimpin Dunia' Karena Hal Ini, 'Kami Akan Menjadi Negara Pertama yang Melakukannya'

By Mentari DP, Sabtu, 26 Desember 2020 | 11:30 WIB

Bendera Israel.

Intisari-Online.com - Dikenal sebagai salah satu negara militer terkuat di dunia, ternyata tingkat kesehatan di Israel juga baik.

Bahkan pada beberapa waktu lalu, Israel sempat dinobatkan sebagai negara paling aman dari pandemi virus corona (Covid-19).

Hal ini menurut survei yang dilakukan Deep Knowledge Ventures.

Perusahaan konsorsium yang berbasis di Hong Kong itu merilis daftar 40 negara teraman corona.

Baca Juga: Militer China Panik Bukan Main, Kapal Perusak Amerika Sukses Nyelonong Sampai Masuki Wilayah Terlarang Ini, Langsung Bikin Laut China Selatan Kembali Tegang!

Dan Israel memuncaki daftar dengan total skor 632.32 dari 76 kriteria penilaian yang diterapkan.

Nah, tak hanya dikenal sebagai negara teraman dari pandemi Covid-19, Israel juga dilaporkan mungkin akan menjadi negara pertama yang keluar dari pandemi.

Apa penyebabnya?

 

Dilansir dari sputniknews.com pada Sabtu (26/12/2020), sejak pandemi Covid-29 menyebar di Israel pada pertengahan Maret 2020, pemerintah telah memperkenalkan sejumlah tindakan.

Baca Juga: Sikap China Makin Meresahkan di Laut China Selatan, Mendadak Kirim Puluhan Kapal Perangnya Gara-gara Hal Sepele Ini, 'Pantas China Langsung Ngamuk'

Tujuan untuk menahan laju penyebaran penyakit. Misalnya dengan lockdown nasional.

Hanya saja, beberapa ahli yakin bahwa tindakan ini hanya akan berdampak kecil pada tingkat infeksi harian.

Namun ada harapan bahwa vaksinasi massal akan mengakhiri krisis pandemi ini.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membuat prediksi bahwa negaranya akan menjadi yang pertama di dunia yang berhasil mengatasi pandemi dalam beberapa minggu ke depan.

Pernyataan Netanyahu itu berbarengan dengan kampanye vaksinasi massal di Israel.

Ahli medis, bagaimanapun, mengatakan bahwa pandemi virus corona kemungkinan akan memakan waktu setidaknya beberapa bulan untuk dikalahkan di negara itu.

"Saya ingin memberi tahu Anda bahwa kombinasi kampanye vaksin yang luar biasa di satu sisi, dan lockdown singkat dan cepat di sisi lain, memungkinkan kita keluar dari pandemi virus corona," kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan.

"Dan kemungkinan besar kita akan menjadi negara pertama yang keluar dari itu, dalam beberapa minggu," tulis Benjamin Netanyahu dalam akun Twitternya, @netanyahu pada 24 Desember 2020.

PM Israel juga memuji tindakan pemerintah dalam melakukan peluncuran vaksin, mengklaim Israel muncul sebagai pemimpin dunia dalam vaksinasi massal.

 

Baca Juga: Kecil-kecil Cabe Rawit, Terlibat Bentrokan dengan China, Taiwan Pamer Armada Kapal Selam Baru, Bisa Buat Militer China Kocar-kacir Jika Mencoba Menyerang Negara Itu

“Saat ini kita sedang menjadikan Israel juara dunia vaksin."

"Kemarin kita sudah memvaksinasi 65.000 warga, dan akhir minggu depan saya berharap bisa mencapai 100.000 vaksin sehari,” tulisnya.

Menurut statistik Our World in Data, Israel saat ini berada di urutan kedua di dunia dalam hal vaksinasi per kapita, hanya di belakang Bahrain.

Negara Yahudi itu sedang bersiap untuk memberlakukan penguncian nasional ketiga yang sangat tidak populer sejak dimulainya pandemi pada hari Minggu untuk memperlambat penyebaran COVID-19.

Sementara jumlah infeksi baru telah melonjak menjadi lebih dari 3.000 per hari.

Lockdown baru akan berlangsung setidaknya selama dua minggu.

Pembatasan sosial dapat diperpanjang untuk dua minggu tambahan jika jumlah kasus harian baru tidak berkurang secara signifikan.

Spesialis terkemuka negara itu dalam perang melawan pandemi, Nachman Ash, mengatakan bahwa penguncian nasional ketiga Israel kemungkinan akan diperpanjang lebih dari dua minggu untuk mengekang penyebaran infeksi Covid-19, juga memprediksi penutupan akan menjadi yang terakhir sebelum pandemi berhasil diatasi karena untuk upaya vaksinasi.

"Dua minggu terlalu singkat. Saya perkirakan kita perlu memperpanjang lockdown," kata media mengutip Ash.

"Saya benar-benar yakin ini akan menjadi penguncian terakhir kami."

Baca Juga: Muak dengan Isu Virus Corona Bocor dari Laboratorium di Wuhan, Ilmuwan Ini Mendadak Buka Mulut dan Siap Bongkar Asal Usul Virus Corona, 'Silahkan Melihatnya Sendiri'

Minggu lalu, Israel mulai menyuntik staf medis, yang diikuti keesokan harinya oleh warga Israel berusia di atas 60 tahun.

Hingga hari ini, setidaknya 180.000 orang Israel telah menerima suntikan pertama vaksin untuk melawan COVID-19.

Rumah sakit diharapkan ikut serta dalam upaya minggu depan.

Sehingga jumlah orang yang divaksinasi setiap hari harus meningkat, yang diharapkan akan membantu Israel menjadi negara pertama di dunia yang mencapai kekebalan kawanan terhadap Covid-19.

Menurut data Universitas Johns Hopkins, Israel telah mendaftarkan total 389.678 kasus Covid-19 sejak dimulainya pandemi.

Korban tewas mencapai 3.171 orang.

Baca Juga: Senjata Makan Tuan, Sok-sokan Beri Hukuman pada Australia dengan Berlakukan Sanksi Ini, Kini Justru Rakyat China yang Jadi Korbannya Gara-gara Ulah Pemerintahnya Sendiri