Menurut mereka, meski kudeta Gabon merupakan peristiwa mengejutkan, namun hasilnya tidak mengejutkan.
"Melihat risiko relatif yang mendahului setiap peristiwa kudeta dunia sejak 1950, kami menemukan bahwa risiko persentil Gabon (ke-72) hampir 23 poin lebih rendah daripada persentil risiko median (ke-95) untuk semua peristiwa kudeta Afrika dalam data tersebut," katanya.
Dikatakan itu menunjukkan bahwa kondisi yang ada di Gabon jauh lebih tidak kondusif untuk kudeta daripada sebagian besar upaya sebelumnya.
"Data kami menunjukkan bahwa ini pasti masalahnya. Kami menemukan bahwa ketika risiko relatif yang mendahului peristiwa kudeta lebih rendah, maka lebih banyak kudeta yang gagal di Afrika," katanya.
(*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari