Sementara dua tentara yang ikut serta dalam upaya kudeta di Gabon diklaim telah tewas.
Keluarga Bongo sendiri telah memerintah negara penghasil minyak itu sejak tahun 1967.
Bongo telah menjadi presiden sejak menggantikan ayahnya, Omar, yang meninggal pada tahun 2009.
Pemilihannya kembali pada tahun 2016 diwarnai oleh klaim penipuan dan protes yang disertai kekerasan.
Perekonomian Gabon telah lama didukung oleh pendapatan minyak, yang sebagian besar jatuh ke tangan kaum elit kaya raya sementara sebagian besar dari dua juta penduduk hidup dalam kemiskinan yang parah, menurut laporan Reuters.
Sebelum 7 Januari 2019, Gabon tidak pernah mengalami upaya kudeta selama lebih dari 50 tahun.
Upaya terakhir untuk menggulingkan pemerintah terjadi pada tahun 1964 ketika lawan politik di dalam militer mencoba menggulingkan Presiden Leon M'ba, dikutip The Conversation.
Menurut Clayton Besaw dan Jonathan Powell, peneliti ilmu politik dan Lektor Kepala Universitas Florida Tengah, dibandingkan dengan semua plot kudeta Afrika sejak 1950, pengalaman terakhir Gabon menyimpang dari kudeta sukses yang khas.