Find Us On Social Media :

Disejajarkan dengan Nuklir dan Rudal Sebagai 'Pedang Segala Tujuan', Senjata Siber Korea Utara Pernah Bikin Lumpuh 300 Ribu Komputer di 150 Negara, Ini Sumber 'Kekuatannya'

By Maymunah Nasution, Senin, 21 Desember 2020 | 15:19 WIB

Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden China Xi Jinping. China ketahuan mengimpor batubara dari Korea Utara di tengah konflik dagang dengan Australia atas batubara dan impor lainnya

Intisari-online.com - Masih jadi pertanyaan sampai sekarang, apa kunci keberhasilan Korea Utara kelabui sanksi AS dan PBB.

Sanksi yang diberikan PBB ditujukan untuk menghentikan pembiayaan senjata nuklir negara itu.

Tapi Korea Utara tidak pernah berhenti menghasilkan senjata-senjata nuklir.

Selain hebat dalam senjata nuklir, Korea Utara juga malah bergerak cepat memperluas kemampuan siber di dalam maupun luar negeri.

Baca Juga: Senyum Lebar China dan Rusia di Balik Sanksi AS untuk Iran, Korea Utara, dan Venezuela, Benar-benar Seperti Kejatuhan Durian Runtuh

Saat negara lain terancam dengan keamanan siber, Korea Utara jadi negara yang mengancam protokol keamanan siber negara lain.

Hal ini menunjukkan jika ketika sanksi diperketat di area lain, Korea Utara masih terus bisa mengeksploitasi kerentanan dalam keamanan siber.

Tujuannya tidak lain adalah memperoleh dana bagi program pengembangan senjata nuklir mereka.

Pasar siber, dilihat dari ukuran dan tidak adanya jaminan keamanan yang resmi, adalah hal-hal yang membuat Korea Utara tertarik.

Baca Juga: Dari Jalankan Perang Elektronik hingga Psikologis, 'Pasukan Siber' China Menduduki Posisi Terkuat di Dunia Meski Amerika Serikat Peringkat 1, Kok Bisa?