Sanikem adalah wanita kelahiran 1926, dia menjadi korban penculikan saat dia baru selesai menikah.
Tentara Jepang membawa Sanikem ke kamp tenda di Yogyakarta, dan memperkosanya setiap hari selama berbulan-bulan.
"Cat hitam dari riasan pengantin saya masih melekat di dahi, ketika saya diperkosa untuk pertama kalinya," katanya.
"Saya tidur di atas alas tidur dan menangis dengan keras, tetapi tidak berhasil, mereka terus datang dan saya takut mereka menembak saya sampai mati," ungkap Sanikem.
Sanikem adalah satu di antara 18 perempuan yang dipaksa menjadi budak nafsu oleh tentara Jepang, yang ceritanya dipamerkan di Erasmus Huis di Jakarta 12 Agustus-12 September.
Jurnalis dan antropolog Belanda Hilde Janssen berkolaborasi dengan fotografer Jan Banning untuk mendokumentasikan kisah hidup perempuan Asia pada tahun 2004.
Diperkirakan 200.000 wanita di Indonesia, Filipina, Korea, Taiwan dan China serta negara-negara Asia lainnya dipaksa menjadi budak seksual oleh tentara kekaisaran Jepang selama Perang Dunia II.
Wanita itu disebut jugun ianfu, dalam eufemisme yang diterjemahkan sebagai wanita penghibur.