Find Us On Social Media :

Ingat Kisah Viral Orang Indonesia Kejatuhan Meteor, Tak Lama Ini Media Vietnam Menyorotinya dan Menyebutnya Hidup dalam Ketakutan, Kok Bisa?

By Tatik Ariyani, Kamis, 17 Desember 2020 | 16:57 WIB

Josua Hutagalung

Intisari-Online.com - Pada awal 1 Agustus 2020 lalu, rumah Josua Hutagalung, pria asal Dusun Sitahan Barat, Desa Satahi Nauli, Kecamatan Kolang, Kabupaten Tapanuli Tengah, kejatuhan batu meteor.

Saat itu, terdengar gemuruh suara benda jatuh dari langit padahal tidak ada hujan ataupun angin.

"Suaranya terdengar sangat keras sampai bagian rumah ikut bergetar. Dan, setelah saya cari, rupanya atap seng rumah sudah bocor dan ada batu besar yang jatuh," kata Josua.

Mengutip Kompas.com, Josua yang bekerja sebagai pembuat peti mati menemukan batu seberat 2,2 kilogram dan tertanam sekitar 15 cm di dalam tanah, kondisinya masih hangat, sebagian terpecah.

Baca Juga: Keluarkan Senjata Baru untuk Lawan AS dalam Perang Dagang, China Bisa Balas Telak AS Cukup dengan Satu Pasal Ini

Setelah kabar penemuan batu itu viral di media sosial, banyak orang mendatangi rumahnya untuk sekadar melihat-lihat.

Batu itu dibeli oleh seseorang. Josua mengaku menjual batu tersebut sekitar Rp 200 juta.

Namun, batu itu dijual kembali oleh orang tersebut dan akhirnya sampai di tangan seorang kolektor di Amerika Serikat.

Batu temuan Josua tersebut ternyata dihargai 1,4 juta poundsterling atau setara Rp 26 miliar oleh kolektor di Amerika Serikat.

Baca Juga: Bukan Gibran, Sosok yang Kondang Lewat Media Sosial Setelah Pilkada Kemarin Ini Benarkah Akan Jadi Jokowi Selanjutnya?

Setelah itu, banyak yang percaya bahwa Josua menghasilkan banyak uang.

Pada kenyataannya, Josua justru berada dalam masalah besar ketika surat kabar Inggris melaporkan bahwa dia menjual meteor itu seharga $ 2,4 juta (sekitar Rp33 miliar), menurut Vice News.

Menurut para ahli di Planet and Moon Institute di Texas (AS), meteor yang jatuh di rumah Josua diperkirakan berusia 4,5 miliar tahun, milik batu permata langka karbon Chondrite CM1 / 2.

Melansir 24h.com.vn, Kamis (17/12/2020), Josua menolak banyak permintaan wawancara dari media dalam dan luar negeri.

Dia takut semakin banyak orang akan menyorotnya karena rumor menjadi jutawan.

Josua mengkhawatirkan keselamatan dirinya dan kedua anaknya karena rumor yang tidak benar.

“Saya takut anak-anak saya akan diculik karena para penjahat mengira saya kaya. Mereka akan menuntut uang tebusan,” kata Josua kepada Vice News.

Baca Juga: Dikira Fosil Hewan Purba, Keluarga yang Bawa Pulang 'Benda Aneh' Ini Justru Nyaris 'Binasa' Gara-Gara Benda Tersebut Sangatlah Berbahaya, Memangnya Apa Itu?

Josua berada dalam masalah ketika surat kabar Inggris mengumumkan penjualan tersebut.

Surat kabar Inggris mengatakan bahwa meteor itu dijual jutaan dolar, Josua menjadi jutawan dalam semalam.

Surat kabar Inggris menawarkan harga berdasarkan kelangkaan dan berat meteor. Padahal, harga jual meteor sangat fluktuatif.

Hutagalung mengatakan kepada BBC bahwa dia hanya menghasilkan $ 24.000 (sekitar Rp330 juta) setelah menjual meteor tersebut.

Namun, Collins membantah informasi tentang harga jual tersebut.

“Semua informasi tentang harga jual meteor tidak benar. Tidak ada yang menghabiskan jutaan dolar untuk membeli meteor, "kata Collins.

Berdasarkan kesepakatan dengan Josua, harga jual meteor tersebut merupakan informasi rahasia.

Baca Juga: Berkat 'Pakaian Dalam' dari Korea Selatan, Keluarga Korea Utara Ini Berhasil Kabur dari Korut dan Mendapat Kehidupan yang Layak

Itu berarti meteor itu tidak dijual seharga $ 2,4 juta (Rp, mungkin bukan $ 24.000, seperti yang dikatakan Josua.

Namun Josua mengakui, penjualan yang meroket membantunya memperbaiki dapur, memperbaiki atap, merombak kuburan orang tuanya, dan menyumbangkan sedikit uang untuk tetangga dan gereja setempat.

Josua masih bekerja sebagai pembuat peti mati.

Saat tidak ada pesanan, Josua bekerja sebagai buruh di perkebunan sawit terdekat.

"Tidak ada yang berubah. Saya baru saja memperbaiki dapur. Saya masih orang biasa, saya masih melanjutkan pekerjaan pembuatan peti mati yang dimulai oleh orang tua saya,” kata Josua.

Baca Juga: Kisah Wanita Kulit Hitam yang Miliki Peran Penting di Perang Dunia, Namun ‘Dihapus’ dari Sejarah, Sayangnya Mereka Harus Melakukan Ini Karena Putus Asa