Find Us On Social Media :

Jadi Dampak Paling Tidak Terduga Atas Perang Dunia Kedua, Perang Korea 'Yang Terlupakan' Justru Tidak Pernah Selesai, Ini Sejarahnya

By Maymunah Nasution, Rabu, 9 Desember 2020 | 15:43 WIB

Demonstrasi di tengah Perang Korea pada 26 April 1953.

Intisari-online.com - Perang Korea adalah salah satu perang yang terlupakan oleh umat manusia.

Padahal, perang ini mendapat cikal bakalnya dari Perang Dunia Kedua, yaitu dari penjajahan Jepang di Korea antara 1910 sampai 1945.

1945 Perang Dunia Kedua sudah tunjukkan tanda-tanda akan berakhir.

Pihak Sekutu kemudian mulai melucuti kekuatan kekaisaran Jepang, termasuk membagi dua wilayah Korea.

Baca Juga: Bagaikan Tabur Garam di Atas Luka yang Masih Basah, Xi Jinping Sesumbar Sebut Negaranya Selamatkan Korea Utara dan Korea Selatan dari Konflik Perang, Mengapa Seoul Cuma Bisu?

Semenanjung Korea kemudian ditawar dua negara: AS dan Uni Soviet, dua negara yang awalnya bersekutu tapi kemudian saling tidak percaya satu sama lain.

Akhirnya pada tahun 1948, keduanya sepakat membagi Korea menjadi 2 negara berbeda dengan demarkasi oleh perbatasan.

Garis perbatasan mengikuti garis lintang paralel ke-38, yang melewati Semenanjung tersebut.

Korea Utara kemudian ditentukan akan menjadi negara sosialis yang dipimpin oleh Kim Il-Sung dan didukung oleh Uni Soveit.

Baca Juga: Bergerak Sangat Rahasia, Kim Jong-Un Kirim Mata-mata Tingkat Tinggi ke Jantung Eropa, Korea Utara Ingin Mereka Lancarkan Tugas Ilegal Ini

Korea Utara sementara itu ditentukan akan menjadi negara kapitalis dipimpin oleh Syngman Rhee dan didukung oleh AS.

Harapannya adalah bahwa dua negara akan menjadi penyeimbang kekuasaan di Asia Timur, tapi segera jadi jelas bahwa tidak ada dari kedua negara yang memandang negara lain sebagai negara yang sah.

Selanjutnya setelah serangkaian pelanggaran perbatasan, Korea Utara menyerang Korea Selatan pada Juni 1950.

Serangan ini segera menjadi perang proksi bagi dua negara berkekuatan nuklir serta menjadi dimulainya Perang Dingin.

Baca Juga: Dokuman Rahasia Bocor, Inilah Rencana Terakhir Donald Trump Donald Trump Sebagai Presiden AS Untuk Hancurkan China, Dokumen Setebal 74 Halaman Ini Ungkap Rencananya

Amerika ditekan oleh Dewan Keamanan PBB baru untuk mengesahkan penggunaan pasukan untuk membantu Korea Selatan.

Presiden Harry Truman kemudian mengerahkan pasukan untuk tujuan itu, tanpa meminta persetujuan Kongres.

Ini merupakan pertama kalinya AS memasuki konflik luar negeri skala besar tanpa deklarasi perang resmi.

Truman mengatakan kepada pers pada 29 Juni 1950, jika AS tidak berperang.

Baca Juga: Walau Sebentar Lagi Lengser, Administrasi Trump Terlanjur Benci Setengah Mati Kepada China, Kemenlu AS Rilis Laporan Mengupayakan 'Menahan Beijing' Agar Tidak Ungguli AS Jadi Pemimpin Dunia

"Korea Selatan diserang secara tidak sah oleh sekelompok bandit yang merupakan Korea Utara itu sendiri."

Terlepas dari pertanyaan apakah Truman sudah melangkahi otoritas kepresidenan, keterlibatan AS dalam konflik tersebut secara resmi dikaitkan dengan "tindakan polisi".

Amerika mengira mereka bisa segera memenangkan perang tersebut, tapi hal tersebut segera terbukti jika salah.

Hari-hari awal konflik, pasukan PBB menekan untuk masuk ke Korea Utara dan terus merangsek maju sampai perbatasan dengan China, yang direspon dengan mengirimkan lebih dari tiga juta pasukan ke Korea Utara.

Baca Juga: Dikurung Hingga Diserang Secara Brutal, Violette Szabo, Gadis Tomboi 23 Tahun Ini Hadapi Pasukan Nazi untuk Selamatkan Teman-temannya

Sementara itu Uni Soviet senantiasa mengirim suplai dan melatih pasukan Korea Utara dan China, serta mengirimkan pilot untuk terbang melawan pasukan PBB.

Musim panas 1951, pasukan telah menduduki wilayah berbahaya di sekitar garis paralel ke-38.

Ketegangan meningkat, lalu negosiasi mulai dilaksanakan pada bulan Juli, tapi kedua belah pihak gagal berunding mengenai nasib para tahanan perang.

Meskipun banyak tahanan perang dari Korea Utara yang ditangkap pasukan AS tidak ingin kembali ke negara mereka, Korea Utara dan China bersikeras mengenai kembalinya mereka sebagai kondisi perdamaian.

Baca Juga: 'Kami akan Dibunuh, Tolong Lakukan Sesuatu', Detik-detik Fretilin Mengemis Bantuan Australia Setelah Timor Leste Diserbu Pasukan Indonesia

Kemudian selama keadaan tegang dalam pertukaran tahanan tahun 1953, lebih dari 75 ribu tahanan komunis dikembalikan ke negara mereka.

Lebih dari 22 ribu dari tahanan tersebut dipenjara atau dikirim ke rumah sakit jiwa.

Juli 27 1953, Korea Utara, China dan AS tandatangani gencatan senjata.

Namun Korea Selatan menolak Korea terus-terusan terbagi dan tidak setuju dengan gencatan senjata atau kesepakatan perdamaian formal.

Baca Juga: Nagorno-Karabakh Jadi Milik Azerbaijan Lagi, Negara Itu Tuntut Armenia Atas Kerusakan di Karabakh Selama 30 Tahun

Akhirnya, perang ini tidak pernah berakhir.

Sampai saat ini masih tidak jelas berapa banyak orang yang meninggal di Perang Korea, hampir 40 ribu pasukan AS dan 46 ribu pasukan Korea Selatan terbunuh.

Korban Korea Utara jauh lebih tinggi, 215 ribu korban pasukan Korea Utara dan 400 ribu pasukan China meninggal dunia.

Namun angka itu tidak mengalahkan angka kematian penduduk jauh lebih tinggi, sampai lebihi 70%.

Baca Juga: 'Akan Dikejar Sampai ke Neraka', Beberapa Orang yang Terlibat Pembunuhan Ilmuwan Nuklir Iran Sukses Ditangkap, Apakah Pelakunya Benar Tentara Israel?

Sebanyak 4 juta penduduk diperkirakan terbunuh, dan Korea Utara lumpuh karena bom dan senjata kimia.

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini