"Korea Selatan diserang secara tidak sah oleh sekelompok bandit yang merupakan Korea Utara itu sendiri."
Terlepas dari pertanyaan apakah Truman sudah melangkahi otoritas kepresidenan, keterlibatan AS dalam konflik tersebut secara resmi dikaitkan dengan "tindakan polisi".
Amerika mengira mereka bisa segera memenangkan perang tersebut, tapi hal tersebut segera terbukti jika salah.
Hari-hari awal konflik, pasukan PBB menekan untuk masuk ke Korea Utara dan terus merangsek maju sampai perbatasan dengan China, yang direspon dengan mengirimkan lebih dari tiga juta pasukan ke Korea Utara.
Sementara itu Uni Soviet senantiasa mengirim suplai dan melatih pasukan Korea Utara dan China, serta mengirimkan pilot untuk terbang melawan pasukan PBB.
Musim panas 1951, pasukan telah menduduki wilayah berbahaya di sekitar garis paralel ke-38.
Ketegangan meningkat, lalu negosiasi mulai dilaksanakan pada bulan Juli, tapi kedua belah pihak gagal berunding mengenai nasib para tahanan perang.
Meskipun banyak tahanan perang dari Korea Utara yang ditangkap pasukan AS tidak ingin kembali ke negara mereka, Korea Utara dan China bersikeras mengenai kembalinya mereka sebagai kondisi perdamaian.