Find Us On Social Media :

Mantan Agen dan Pejabat Badan Intelijen Israel Ungkap Betapa Rumitnya Operasi Pembunuhan: Persiapannya Bisa Bertahun-tahun!

By Muflika Nur Fuaddah, Minggu, 6 Desember 2020 | 12:42 WIB

Mossad, badan intelijen Israel.

Fakhrizadeh terbunuh saat menumpang kendaraan di jalan di luar kota negara Absard, dekat Teheran, tempat liburan yang populer bagi elite Iran.

“Dia di jalan, dia melakukan sesuatu, dia membeli sesuatu. (Pemimpin Jihad Islam Palestina) Fathi Shikaki, di Malta, Oktober 1995, dia pergi ke hotelnya, kemudian pergi membeli beberapa kemeja, kembali ke hotel dan dalam perjalanan kembali didekati pengendara sepeda motor yang menembaknya,” kata Bergman mencontohkan operasi lain Mossad.

Metode Pendekatan Halus Bisa Dilakukan ke Target

Ben-Barak menambahkan, sebagai alternatif, target atau misalnya ia laki-laki, dapat dibujuk melalui metode halus.

Baca Juga: Susah-susah Dicari Bahkan Sampai Gelontorkan Ratusan Juta Untuk Membuatnya, Para Peneliti Mendadak Temukan Obat Lain yang Bisa Atasi Virus Corona, 'Sudah Digunakan Banyak Orang'

Misalnya sanjungan atau pujian-pujian fisik atau nonfisik.

“Pria memiliki kecenderungan disanjung wanita. Bahkan ketika tidak ada korelasi antara pria dan wanita yang sedang menggodanya, dia tidak pernah berpikir ada sesuatu yang tidak benar,” kata Ben-Barak.

“Dia akan selalu merasa tersanjung dan membiarkannya terjadi… dan bila perlu, Anda menggunakan ini,” imbuh Ben-Barak. Artinya, operasi ini bisa melibatkan umpan wanita, yang juga agen.

Barak mengatakan para operator tidak akan memiliki rasa bersalah saat melakukan pembunuhan, karena dianggapnya bagian tugas rutin.

Baca Juga: Jelang Akhir Jabatan, Trump Buru-buru Terapkan Langkah Baru untuk Lawan Ekspansi China di Asia-Pasifik, Analis: Ini Agak Terlambat

"Saya rasa tidak ada dilema moral ketika Anda melakukan sesuatu yang Anda yakini, yang dapat menyelamatkan nyawa warga yang Anda, melalui posisi Anda, harus dilindungi," kata Ben-Barak.

Bergman mengatakan pembunuhan ilmuwan lebih berat secara moral.

Israel telah dituduh melakukan serangkaian pembunuhan terhadap ilmuwan Iran antara 2010 dan 2012.

Mantan kepala CIA, John Brennan, mengatakan Fakhrizadeh bukanlah anggota kelompok teror, dan karenanya bukan target yang sah.

Namun Fakhrizadeh adalah seorang perwira di Korps Pengawal Revolusi Islam Iran, yang ditunjuk oleh AS sebagai organisasi teroris.

“Seorang ilmuwan nuklir jauh lebih licik. Dia tidak pernah membunuh siapa pun. Di sisi lain, Anda harus mengatakan dia bukanlah 'sekrup kecil', dia adalah kepala sistem, ”kata Bergman.

Ostrovsky menambahkan, untuk mengatakan tidak ada darah di tangan seseorang yang membantu proses pembuatan bom atom, dia memiliki potensi banyak darah di tangannya.

Baca Juga: Covid Hari Ini 6 Desember 2020: Dengan 569.707 Kasus, Indonesia Nomor 4 Kasus Positif Terbanyak di Asia, Nomor 3 Kasus Kematian Tertinggi

“Anda bertanggung jawab seperti orang yang mendorong (peluncuran)," katanya.

Ketika ditanya tentang pembunuhan Fakhrizadeh, Bergman dan Ben-Barak memuji operasi tersebut.

“Orang-orang yang berurusan dengan barang-barang terlarang perlu tahu mereka juga bisa dipukul,” kata Ben-Barak.

Berman menambahkan mantan kepala Mossad, Meir Dagan, selalu berbicara tentang pentingnya penggunaan metode pembunuhan yang ditargetkan.

“Mereka mengatakan setiap orang memiliki penggantinya. Saya tidak yakin. Apakah Churchill punya penggantinya? Apakah Hitler memilikinya?” kata Berman.

Dia merujuk pembunuhan Imad Mugniyeh Hizbullah di Suriah pada 2008.

Tidak satu pun dari empat penggantinya mampu mengisi sepatunya.

Israel belum secara resmi berkomentar atas tuduhan melakukan pembunuhan Fakhrizadeh.

Baca Juga: Kerjaannya Dianggap Hanya Menebar Ancaman Bagi Dunia, Anak Buah Donald Trump Serang Pemerintahan China, Cap Negeri Panda Sebagai Pembuat Masalah

Para pejabat telah memperingatkan warga Israel yang bepergian ke luar negeri mereka mungkin menjadi sasaran serangan teror Iran.

Kabar Viral Pembunuhan Pejabat Mossad di Tel Aviv

Media Rusia, Sputniknews.com melaporkan kabar yang belum terverifikasi, terkait pembunuhan seorang warga Israel di Tel Aviv, Jumat (5/12/2020).

Pria berusia 45 tahun itu disebut-sebut pejabat senior Mossad, dinas rahasia Israel. Media Iran, Press TV menurut Sputniknews menggambarkan pembunuhan pria itu ada kaitan aksi pembalasan Iran.

Rekaman video menit-menit pembunuhan di Tel Aviv beredar viral.

Korban disebut bernama Fahmi Hinavi.

Mobil yang dia tumpangi, sepert sebuah taksi umum, berlubang-lubang penuh rentetan tembakan di badan kendaraan sebelah kiri dari pintu depan hingga belakang.

Siaran Press TV menyebutnya petugas Mossad. Ada sekurangnya 15 peluru ditembakkan ke mobil yang dikendarainya saat berhenti di lampu merah.

Para penyerang dikabarkan melarikan diri secara cepat, sebelum orang-orang dan petugas kepolisian berdatangan ke lokasi.

Beberapa video yang beredar di media sosial memperlihatkan mobil berhenti di dekat lampu lalu lintas.

Baca Juga: Tipu Ratusan Ribu Orang dan Identitasnya Jadi Misteri Selama Beberapa Tahun, Inilah Mengapa Hargobind Punjabi Dijuluki Ratu Penipu Hollywood

Orang yang berkerumun di sekitar kendaraan bubar saat petugas berdatangan.

Tapi menurut Press TV, beberapa laporan lain mengklaim orang yang tewas ditembak itu korban pertengkaran keluarga.

Tidak ada komentar dari Tel Aviv yang mengikuti laporan tersebut.

Tidak ada pula informasi penembakan petugas Mossad di berbagai media terbitan Israel.

 (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kata Mantan Agen dan Pejabat Mossad, Operasi Pembunuhan Itu Rumit, Persiapan Bisa Bertahun-tahun