Find Us On Social Media :

Jelang Akhir Jabatan, Trump Buru-buru Terapkan Langkah Baru untuk Lawan Ekspansi China di Asia-Pasifik, Analis: Ini Agak Terlambat

By Tatik Ariyani, Minggu, 6 Desember 2020 | 08:53 WIB

Foto kapal induk milik Amerika.

Intisari-Online.com - Ketegangan antara China dan AS telah meningkat selama empat tahun Trump sebagai presiden.

Kedua negara adidaya itu saling terlibat konflik karena perdagangan, virus corona, hak asasi manusia, Hong Kong, Taiwan, dan Laut Cina Selatan.

Beijing mempertahankan Taiwan, yang dianggapnya sebagai bagian dari wilayahnya dan telah mengancam resolusi militer atas sengketa tersebut.

Sementara AS menolak untuk menerima ini atau klaim kedaulatan Beijing atas Laut China Selatan.

Baca Juga: Covid Hari Ini 6 Desember 2020: Dengan 569.707 Kasus, Indonesia Nomor 4 Kasus Positif Terbanyak di Asia, Nomor 3 Kasus Kematian Tertinggi

Amerika, dan negara-negara barat lainnya, secara teratur mengirim kapal perang melalui Laut China Selatan untuk melakukan patroli 'kebebasan navigasi' untuk menunjukkan penolakan mereka terhadap klaim China.

Secara bertahap, AS pun kerap mengambil langkah-langkah baru untuk menentang klaim china.

Sebelum masa jabatannya berakhir, Pemerintahan Trump mengumumkan AS akan mereformasi Armada pertamanya untuk pertama kalinya dalam lebih dari 40 tahun.

Pengumuman itu dibuat oleh Kenneth Braithwaite, sekretaris angkatan laut Donald Trump.

Baca Juga: Kerjaannya Dianggap Hanya Menebar Ancaman Bagi Dunia, Anak Buah Donald Trump Serang Pemerintahan China, Cap Negeri Panda Sebagai Pembuat Masalah