Advertorial
Intisari-Online.com - Seperti apa perbandingan kekuatan militer Iran dan AS? Ketika ketegangan meningkat di antara keduanya karena berbagai peristiwa.
Terbaru, Iran kembali kehilangan tokoh pentingnya, yaitu seorang ilmuwan nuklir, Mohsen Fakhrizadeh.
Meski begitu, Iran diyakini menahan diri dari pembalasan dendam dengan pertimbangan negosiasi dengan pemerintahan baru AS.
Pasalnya, kini Iran hanya bisa berharap pada Presiden terpilih AS Joe Biden.
Baca Juga: AS Sudah Pasti Masuk Daftar Ini, Negara Mana Lagi yang Punya Militer Paling Kaya di Dunia?
Di mana Biden mengatakan dia akan mengembalikan AS ke perjanjian yangdinegosiasikan di bawah Barack Obama, dan akan mencabut sanksi jika Teheran kembali ke "kepatuhan ketat dengan kesepakatan nuklir".
Hanya saja Biden baru akan dilantik sebagai presiden AS ke-46 pada 20 Januari nanti.
Atas pembunuhan ilmuwannya, Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan Iran akan membalas pembunuhan Mohsen Fakhrizadeh pada waktu yang dipilihnya.
Dan pembunuhan ilmuwan tersebut dikatakan tidak akan mendorong Iran untuk membuat keputusan yang terburu-buru.
"Musuh Iran harus tahu bahwa rakyat Iran dan para pejabat lebih berani daripada membiarkan tindakan kriminal ini tidak dijawab," katanya dalam rapat kabinet yang disiarkan televisi, dikutip BBC.
"Pada waktunya, mereka akan bertanggung jawab atas kejahatan ini," tambahnya.
Iran sendiri menuduh musuh bebuyutannya yakni Israel berada di belakang pembunuhan Fakhrizadeh, yang bertindak sebagai 'tentara bayaran' AS.
Sebelum pembunuhan Fakhrizadeh, pada Januari lalu, Iran juga telah kehilangan tokoh penting militernya, yaitu jenderal top Qasem Soleimani.
Sedikit berbeda dengan saat ini, Iran langsung melancarkan serangan rudal balistik ke pangkalan AS di Irak, meski tanpa membahayakan target tersebut.
Kala itu, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menyebut serangan itu sebagai tamparan di wajah Amerika, dikutip time.com(8/1/2020).
Ayatollah Ali Khamenei juga mengungkapkan bahwa Iran memiliki tujuan yang lebih besar.
Alih-alih sekedar balas dendam, Iran berambisi mengusir pasukan AS dari wilayah tersebut.
Melansir abc.net.au, Iran dikelilingi oleh banyak fasilitas militer Amerika mulai dari pangkalan yang beroperasi penuh, hingga lapangan udara, hingga situs pengawasan yang tersebar di Timur Tengah.
Terdapat fasilitas militer utama AS di lingkungan Iran, di negara-negara termasuk Arab Saudi, Oman dan Uni Emirat Arab (UEA), berdasarkan data dari Proyek Keamanan Amerika, Pemerintah AS, dan Angkatan Pertahanan Australia.
Pangkalan penjaga perdamaian internasional tidak termasuk, juga bukan pangkalan rahasia AS yang tidak memiliki bukti keberadaan yang signifikan.
Instalasi militer di sekitar Iran termasuk situs AS tetap dan sementara, karena beberapa fasilitas dirancang sebagai sementara, seperti yang dirancang untuk menampung pasukan AS dan koalisi di Afghanistan.
Wilayahnya dikelilingi pasukan AS, seperti apa perbandingan kekuatan militer Iran dan AS?
Untuk kekuatan militernya, berdasarkan indexPower menurut Global Firepower, kekuatan militer Iran berada di bawah AS, yaitu di peringkat ke-14 dari 138 negara.
Posisi AS dalam peringkat kekuatan militer dunia tentu mudah ditebak.
Ya, AS berada di peringkat pertama, mengokohkan posisinya dari tahun ke tahun.
Statistik Global Firepower menunjukkan bahwa AS secara konsisten terus menempati posisi teratas sebagai militer terkuat, diikuti Rusia dan China.
Bahkan, hampir di semua sektor, kekuatan militer AS unggul dibanding negara-negara lain.
Total kekuatan udara AS berada di peringkat pertama. Sedangkan kekuatan lautnya di peringkat keempat, hanya di bawah Korea Utara, China dan Rusia.
Di darat, AS memimpin untuk kepemilikan kendaraan lapis bajanya, yaitu 39.253 unit.
Lainnya, yaitu tank berjumlah 6.289, 1.465 artileri self-propelled, 2.740 artileri derek, dan 1.366 proyektor roket.
Meski berada cukup jauh di bawah peringkat kekuatan militer AS, Iran mengejar di sektor lautnya.
Kekuatan laut Iran menduduki peringkat ke-6 dengan 398 total aset.
Selain itu, angkatan udara Iran diperkuat oleh total pesawat 509, dengan 155 pesawat tempur, 23 pesawat serangan khusus, 62 angkutan, 9 misi khusus, 100 helikopter, 12 pesawat serang helos, dan 94 trainers.
Untuk kekuatan daratnya, pemilik program nuklir ini didukung 2.056 tank tempur, 4.300 kendaraan lapis baja, 570 artileri self-propelled, 2.088 artileri lapangan.
Serta dengan proyektor roket sebanyak 1.935, jumlah ini lebih banyak dari milik AS.
Kemudian untuk personel militer, AS memiliki personel militer aktif sebanyak 1.400.000 dan cadangannya 860.000.
Sedangkan Iran kalah jumlah dengan 523.000 tentara aktif dan 350.000 personel cadangan.
AS juga unggul dalam hal anggaran pertahanan, di mana militer AS merupakan yang terkaya di dunia dengan anggaran sebesar $ 237 miliar, sedangkan Iran hanya $ 19,6 miliar.
(*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari