Find Us On Social Media :

Menjawab Pertanyaan Besar tentang Korea Utara: Mengapa Rezim yang Dipimpin Satu Keluarga Itu Masih Ada? Sampai Kapan Mereka Bertahan?

By Maymunah Nasution, Jumat, 4 Desember 2020 | 18:43 WIB

Para pemimpin Korea Utara dimulai dari Kim Il Sung, Kim Jong Il hingga Kim Jong Un.

Namun Kim Jong-Un menjadi pemimpin yang jauh lebih brutal daripada ayahnya, ditandai dengan pembersihan publik yang tidak pernah dilakukan sejak konsolidasi kekuatan Kim Il Sung pada 1950-an sampai 1960-an.

Teknik kontrol yang berhasil setengah abad yang lalu mungkin tidak seefektif saat ini, karena informasi saat ini lebih sulit ditahan dan Korea Utara tidak memiliki perlindungan dari dua pendukung mereka, Uni Soviet dan China.

Korea Utara meskipun terisolasi sedang diawasi media global dan senantiasa terhubung secara internal lewat gawai komunikasi seperti ponsel.

Relatif dengan China, Korea Utara hidup dalam kondisi ekonomi yang buruk dan baik populasi masyarakat rendahan maupun elit sadar akan hal ini.

Baca Juga: Belum Dilantik, Pakar Sudah Mewanti-wanti Joe Biden untuk Berbaik-baik Dengan China Agar Diplomasi dengan Korea Utara Berjalan Mulus, Mengapa?

Cara penghapusan publik oleh Kim Jong-Un yang brutal mungkin bekerja di periode waktu yang pendek untuk memperkuat kepemimpinannya, tapi juga akan menjadi senjata makan tuan dengan konsekuensi mengerikan untuk masa depan rezim Korea Utara.

Bukan berarti Korea Utara akan lumpuh atau keluarga Kim tidak akan berkuasa lagi, tapi pergantian kekuasaan telah terbukti lebih brutal dan penuh masalah daripada pergantian kekuasaan sebelumnya.

Sistem suksesi yang diatur oleh Kim Il Sung tunjukkan tanda ketegangan serius.

Korea Selatan dan AS telah mempelajari mengenai keruntuhan rezim Korea Utara.

Baca Juga: Seolah Kim Jong Un Bisa Tenang Ongkang-ongkang Kaki, Ternyata Diktator Korut Itu Telah Terima Ini dari China, 'Penawar' Virus Corona?