Find Us On Social Media :

Operasi Isotope, Saat Dua 'Perdana Menteri Israel' Turun Tangan Lumpuhkan Pembajakan Pesawat dalam 2 Menit, Teroris Flamboyan Ini Jadi Dalangnya

By Tatik Ariyani, Jumat, 4 Desember 2020 | 12:42 WIB

Ilustrasi IDF

Dengan segera, Dayan memulai negosiasi dengan para teroris sekaligus mulai merencanakan operasi penyelamatan.

Ketika mereka mendarat di Israel, para teroris menjelaskan tuntutan mereka agar Israel membebaskan 315 terpidana teroris Palestina dari penjara mereka atau mereka akan meledakkan pesawat dan membunuh semua orang di dalamnya.

Atas permintaan para pembajak, tim dari Palang Merah Internasional digunakan untuk mengirimkan pesan antara pesawat dan Dayan.

Sementara itu, agen Israel menggunakan pakaian serba gelap untuk merayap di bawah pesawat untuk mengempiskan ban dan peralatan hidrolik, sehingga mencegah teroris lepas landas lagi.

Pada titik inilah, ketika para teroris akhirnya menyadari bahwa mereka tidak dapat lepas landas, Kapten Levy mengatakan dia mulai berbicara dengan mereka tentang "segala sesuatu di bawah matahari, dari navigasi hingga seks" untuk menenangkan mereka dan tidak membuat keputusan gegabah.

Kapten Levy kemudian dikirim turun dari pesawat untuk menunjukkan sampel bahan peledak teroris kepada Israel untuk meyakinkan mereka tentang ancaman nyata dan yang akan segera terjadi.

Pada 9 Mei, Dayan memulai operasi penyelamatan.

Dayan menunjukkan kepada para pembajak sekelompok tahanan palsu Palestina yang menaiki pesawat lain dan juga berjanji untuk mengirim sekelompok teknisi agar dapat memperbaiki masalah pada pesawat sehingga mereka bisa lepas landas lagi.

Baca Juga: Jelas-jelas Cari Sekutu Baru yang Sama-sama Bermusuhan dengan India, China Tandatangani Kesepatakan Militer Baru dengan Negara Ini