Find Us On Social Media :

Operasi Isotope, Saat Dua 'Perdana Menteri Israel' Turun Tangan Lumpuhkan Pembajakan Pesawat dalam 2 Menit, Teroris Flamboyan Ini Jadi Dalangnya

By Tatik Ariyani, Jumat, 4 Desember 2020 | 12:42 WIB

Ilustrasi IDF

Intisari-Online.com - Operasi Isotope adalah nama sandi untuk serangan yang dilakukan pasukan khusus IDF di sebuah pesawat penumpang yang telah dibajak oleh teroris Palestina.

Pada awal 1970-an, organisasi teroris Palestina mulai menargetkan warga Israel dalam serangan di seluruh dunia.

Salah satu serangan pertama terjadi di atas pesawat penumpang yang dijadwalkan dari Wina ke Tel Aviv yang dioperasikan oleh maskapai penerbangan nasional Belgia, Sabena.

Melansir jewishvirtuallibrary.org, pada 8 Mei 1972, empat teroris (Ahmed Awad, Abed al-Aziz Atrash, Theresa Khalsa dan Rima Tannous - tergabung dalam kelompok teroris September Hitam Palestina di bawah arahan Ali Hassan Salameh) menaiki penerbangan Sabena 571 di Wina bersama 90 penumpang dan kru pesawat lainnya.

Baca Juga: Bukan dengan Senapan Canggih, Korea Utara Disebut Bekali para Pasukan Khususnya dengan Ransel Nuklir, Ini Faktanya

Kira-kira dua puluh menit setelah lepas landas, para teroris berusaha untuk menyerbu kokpit untuk mengambil kendali pesawat.

Kapten Reginald Levy pun berusaha menenangkan para penumpang, memberi tahu mereka "seperti yang Anda lihat, kami punya teman" dan berbicara tentang berbagai topik lain untuk mengalihkan fokus mereka para pembajak.

Tak lama setelah teroris mengambil alih pesawat, Kapten Levy dituntut mempertahankan jalur dan mendarat di Bandara Lod di luar Tel Aviv.

Levy pun dapat mengirim sinyal bahaya rahasia ke Israel yang diterima oleh Menteri Keamanan Moshe Dayan.

Baca Juga: Perang Kim Jong Un Melawan Para Pembelot Korea Utara, Terapkan Langkah-langkah Sadis Ini untuk Bikin Jera