Tak Sengaja Temukan 'Kotoran' Termahal di Dunia, Nelayan Ini Awalnya Tak Mengira Nasibnya Bakal Mujur, Tiba-Tiba Dihubungi Pengusaha Kotorannya Langsung Ditawar Rp44 Miliar

Afif Khoirul M

Penulis

Dilaporkan bahwa pada 30 November 2020, seorang nelayan Thailand menemukan beberapa massa besar, di lautan.

Intisari-online.com - Di dunia ini ada banyak harta karun yang telah disediakan oleh alam.

Tinggal kita yang beruntung, apakah bisa menemukannya atau tidak.

Tetapi justru kebanyakan mereka yang menemukan harta karun alam ini ditemukan dengan cara tidak sengaja.

Seperti kisah berikut ini, seorang nelayan mendadak temukan kotoran yang disebut kotoran termahal di dunia.

Baca Juga: Ogah Ikut Campur Konflik Amerika dan China, Indonesia yang Jadi Militer Terkuat di ASEAN Berani Tolak Kunjungan Pesawat Mata-mata, 'Kami Tidak Mau Ditipu Lagi'

Menurut 24h.com.vn, pada Selasa (1/12/20), dilaporkan bahwa pada 30 November 2020, seorang nelayan Thailand menemukan beberapa massa besar.

Nelayan yang beruntung itu bernama Naris Suwannasang yang berusia 60 tahun.

Dia menemukan beberapa massa besar, pucat, seperti batu yang hanyut ke darat, saat berjalan di pantai di provinsi selatan Nakhon, Si Thammarat, Thailand.

Kemudian Suwannasang membawa pulang balok-balok yang ditemukannya tersebut.

Baca Juga: Meski Punya Kekuatan Militer Besar China Digadang Bakal Menjadi Militer Terkuat di Dunia Tahun 2050, Ternyata Militer China Punya Satu Kelemahan Besar, Apa Itu?

Setelah dirumah dia menunjukkan apa yang ditemukannya, pada keluarganya tersebut.

Yang mengejutkan seluruh keluarganya kaget, dan tak percaya bahwa yang dibawa oleh Suwannasang seperti ambergris.

Yaitu zat besar langka yang merupakan kotoran yang dimuntahkan oleh ikan paus sperma.

Harganya sangat mahal dan dipercaya bisa digunakan untuk membuat parfum mahal, karena mampu menghasilkan aroma tahan lama.

Keluarga Suwannasang memeriksa balok-balok tersebut, dan membakar salah satu sudutnya dengan api.

Setelah meleleh biasanya ambergris akan mengelurkan aroma musky, hal ini membuatnya semakin yakin jika temuan itu adalah ambergris.

Suwannasang mengatakan ambergris yang dikumpulkan memiliki berat sekitar 100 kg.

Baca Juga: Seolah Kim Jong Un Bisa Tenang Ongkang-ongkang Kaki, Ternyata Diktator Korut Itu Telah Terima Ini dari China, 'Penawar' Virus Corona?

Nelayan Thailand juga mengaku telah dihubungi oleh seorang pengusaha untuk membeli ambergris seharga 960.000 baht/kg (Rp445 juta) jika kualitasnya cukup tinggi.

Secara total, ambergris dapat mendatangkan kekayaan bagi keluarga Tuan Suwannasang sekitar 96 juta baht (Rp44,5 miliar).

"Seorang pengusaha menyuruh saya datang memeriksa kualitas ambergris jika harganya disetujui. Jumlahnya mengejutkan saya," kata nelayan berusia 60 tahun itu.

Suwannasang masih ingin menunggu para ahli memastikan apakah balok yang ditemukannya itu ambergris atau bukan.

"Saya ingin tahu lebih banyak tentang ambergris dan ingin para ahli memeriksanya kembali," kata nelayan berusia 60 tahun itu.

Suwannasang menambahkan bahwa dia akan pergi ke polisi setempat untuk mencatat penemuannya jika seseorang mencoba mencuri "harta karun" tersebut.

Ambergris (atau muntahan ikan paus) dianggap sebagai harta karun laut atau emas terapung karena sangat berharga dalam industri parfum.

Baca Juga: Terungkap Aksi Formasi 7 Unit Jet Tempur J-11 di Angkasa, Ternyata China Tengah Lakukan Ini hingga Dapat Menghindari Radar Musuh

Alkohol tak berbau yang disebut "Ambrein" diekstrak dari ambergris dan digunakan dalam parfum mahal, dengan kemampuan untuk menjaga aromanya lebih lama.

Ambergris terbentuk di dalam paus saat mereka memakan sejumlah besar moluska hewan , kehidupan laut, seperti cumi-cumi, gurita.

Para ilmuwan percaya bahwa ambergris dibuat untuk membantu paus dengan mudah mencerna materi keras seperti kerang.

Beberapa ilmuwan percaya bahwa paus akan memuntahkan ambergris.

Artikel Terkait