Advertorial

Tahun 2017 Harganya Tembus Rp4 Miliar, Inilah 'Kotoran Manusia' Termahal di Dunia, Tapi Jangan Kaget Setelah Melihat Isinya

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Intisari-Online.com -Semua orang setuju jika tinja adalah sampah yang dikeluarkan oleh makhluk hidup dan tentunya tidak berharga, kecuali untuk pupuk.

Namun, di dunia ini ada beberapa tinja berharga mahal seperti kotoran ikan paus atau ambergris yang disebut sebagai makanan eksotis.

Meski demikian, tahukah Anda bahwa selain ambergris, kotoran yang dihargai mahal juga ada, bahkan itu adalah kotoran manusia.

MenurutListverse, pada tahun 1961 tinja berharga mahal itu diciptakan oleh seniman Italia Piero Manzoni.

Baca Juga: Harganya Rp134 Miliar dan Dipercaya Tempat Teraman di Dunia Dari Covid-19, Inilah Tempat Persembunyian Konglomerat Amerika di Tengah Pandemi

Dia memutuskan membuat beberapa karya seni aneh dengan kotorannya.

Kemudian dia membuangnya di 90 kaleng besar, menutupnya, lalu menjualnya.

Karya seni tersebut masing-masing disebut denganMerda d'Artista(Artis S-t) dan membernya label masing-masing kaleng.

Karya seni itu kemudian dipersembahkan pada Mei 1961, harganya ditentukan oleh beratnya dengan harga setara emas waktu itu.

Baca Juga: Satu Kota Geger Mendengar Suara Menggelegar Muncul dari Langit, Begitu Tahu Penyebabnya Orang-orang Makin Panik

Setelah Manzoni meninggal tahun 1963, kotorannya laris manis bahkan hingga hari ini.

Galeri seni di London bahkan memiliki salah satunya dan berharga 30.000 dollar AS pada tahun 2007 (Rp422 juta).

Pada tahun yang sama kotoran satu lagi juga dilelang di Milan dengan harga 108.000 dollar AS (Rp1,5 miliar).

Kemudian salah satunya lagi juga dijual pada 2016 dengan harga 242.000 dollar AS atau sekitar (Rp3,4 miliar).

Baca Juga: Hanya dengan Es Batu, Anda Bisa Bikin Kulit Wajah Lebih Cantik Bercahaya, Begini Cara Pakainya

Kemudian pada 2017, mereka total bernilai 300.000 dollar AS atau sekitar Rp4 Miliiar dan meningkat dalam beberapa tahun.

Menariknya, ada rahasia tersembunyi di balik karya seni buatan Manzoni tersebut.

Salah satu asistennya, Agostino Bonalumi, mengatakan sebenarnya kaleng-kaleng tersebut bukan berisi kotoran manusia.

Namun sebenarnya, isianya hanyalah plester, Manzoni hanya menyebutnya berisi tinja tanpa membuktikannya.

Dia memiliki tujuan, untuk membuktikan bahwa kolektor-kolektor akan tetap membeli barang mahal berlabel seni, bahkan jika itu adalah kotoran sekalipun.

Klaim-klaim ini mungkin benar, pasalnya Manzoni memiliki kebiasaan eksentrik menciptakan karya seni tidak biasa.

Baca Juga: 21 Mei 1998, Ketika Soeharto Ditinggal Sendirian oleh Orang-orang Kepercayaannya

Dia memamerkan kaos putih polos, telur rebus, dan balon sebagai seni selama hidupnya.

Dia menambahkan bahwa kotak yang disegel tidak boleh lagi dianggap sebagai seni saat segel rusak.

Bonalumi menyebut pembeli tidak berani membuka kaleng untuk melihat apakah isi mereka benar-benar berisi plester.

Merekatidak tertarik untuk membuka kaleng mereka karena kekhawatiran bahwa nilainya akan turun.Setidaknya satu kaleng dibuka pada tahun 1989. Namun isinya dibungkus.

Artikel Terkait