Find Us On Social Media :

Setelah Kematian Qasem Soleimani, Kini Ilmuwan Nuklir Iran Tewas Mengenaskan, Tuduh Amerika dan Israel Berada di Baliknya, 'Tunggu Pembalasan Dendam Kami'

By Mentari DP, Minggu, 29 November 2020 | 14:00 WIB

Konflik Iran dan Amerika Serikat (AS).

Intisari-Online.com - Pada awal tahun 2020, Iran marah besar kepada Amerika Serikat (AS).

Hal itu karena AS telah melakukan serangan udara di Serikat di Bandara Internasional Baghdad, Irak pada Jumat (3/1/2020) dini hari.

Kejadian itu langsung menewaskan seorang perwira tinggi Angkatan Bersenjata Iran, Mayor Jenderal Qasem Soleimani.

Buruknya lagi, serangan udara itu diperintahkan oleh Presiden AS Donald Trump.

Baca Juga: Hanya Campur Obat Tetes Mata ke Minuman, Pria Langsung Buat Korban Tak Sadarkan Diri Sebelum Dibunuh, Ternyata Bahayanya Bisa Sampai Mengerikan Ini

Menanggapi tewasnya jenderal besar mereka, membuat sejumlah pejabat Iran, termasuk pemimpin tertingginya, bersumpah akan balas dendam.

Dalam kicauan di akun Twitter, Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei mengumumkan tiga hari berkabung atas kematian Qasem Soleimani.

"Dia mati syahid setelah upayanya yang tidak kenal lelah selama bertahun-tahun," ucap Khamenei dilansir AFP pada Jumat (3/1/2020).

Khamenei menyatakan, dengan kehendak Tuhan, segala pekerjaan maupun langkah komandan 62 tahun itu tidak akan sia-sia.

"Balas dendam yang sangat menyakitkan menunggu para kriminal yang telah menumpahkan darah para martir itu di tangan mereka," ancamnya.

Baca Juga: Sering Disepelekan Orang Banyak, Ternyata Seperti Ini Bedanya Memasak Nasi Pakai Air Mendidih dengan Air Biasa, Kira-kira Mana yang Benar?

Khamenei menyatakan Soleimani adalah "wajah perlawanan dunia" dan dibunuh oleh negara "paling kejam yang ada di Bumi".

Dan kini Iran kembali meradang.

Setelah kehilangan Qasem Soleimani, Iran kehilangan salah satu sosok penting bagi negara mereka.

Di mana Iran marah besar dengan pembunuhan terhadap ilmuwan nuklir terkemuka Iran, Mohsen Fakhrizadeh.

Pemimpin tertinggi Iran pun kembali berjanji membalas pembunuhan Fakhrizadeh.

Ancaman Iran ini meningkatkan konfrontasi baru dengan Barat dan Israel di minggu-minggu sisa masa kepresidenan Donald Trump.

 

Pemimpn Iran Ayatollah Ali Khamenei berjanji untuk melanjutkan pekerjaan Mohsen Fakhrizadeh, yang diyakini oleh pemerintah Barat dan Israel sebagai perancang program senjata nuklir rahasia Iran.

Seperti dikutip Reuters, Iran menuding Israel dibalik pembunuhan Fakhrizadeh pada Jumat (27/11/2020).

Kejadian ini dapat mempersulit upaya apa pun yang dilakukan oleh Presiden AS terpilih Joe Biden untuk menghidupkan kembali hubungan dengan Iran.

Trump menarik AS keluar dari pakta nuklir internasional 2015 yang disepakati antara Teheran dan negara-negara besar.

Baca Juga: Lagaknya Ingin Balas Dendam ke Israel, Justru Iran Diprediksi Akan Kalah Jika Berani Perang 1 Lawan 1 dengan Israel, Seperti Ini Hitung-hitungannya

Khamenei, yang merupakan otoritas tertinggi Iran dan yang mengatakan, Iran tidak pernah mencari senjata nuklir.

Dia meminta pejabat Iran harus mengambil tugas mengejar kejahatan ini dan menghukum pelakunya dan mereka yang memerintahkannya.

Fakhrizadeh, disebut Israel sebagai pemain utama dalam pencarian senjata nuklir Iran, terbunuh pada hari Jumat ketika dia disergap di dekat Teheran dan mobilnya diberondong dengan peluru.

Dia dilarikan ke rumah sakit tempat dia meninggal.

Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan, Iran akan menanggapi "pada waktu yang tepat" pembunuhan atas Fakhrizadeh.

"Sekali lagi, tangan jahat dari keangkuhan global dan tentara bayaran Zionis ternoda dengan darah seorang putra Iran," katanya.

Menteri kabinet Israel Tzachi Hanegbi, orang kepercayaan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, mengatakan, dia tidak tahu siapa yang melakukan pembunuhan itu.

“Saya tidak tahu siapa yang melakukannya."

"Bukannya bibir saya tertutup karena saya yang bertanggung jawab, saya benar-benar tidak tahu," katanya.

(Khomarul Hidayat)

(Artikel ini sudah tayang di kontan.co.id dengan judul "Marah besar, Iran janji akan balas pelaku pembunuhan ilmuwan nuklir Iran")

Baca Juga: Berulang Kali Tiru Kalimat Rayuan, Kicauan Burung Beo Berhasil Bongkar Perselingkuhan Suami dan Pembantu, Istri Syok Pas Tahu Kalimat yang Dimaksud