Pembajakan yang dilakukan tujuh pemuda Georgia ini berakhir dengan delapan korban tewas.
Juga ketika terjadi penyanderaan di Gedung Teater Moskow (2002) dan gedung sekolah di Beslan (2004), mereka jugalah yang dikerahkan untuk menyerbu.
Pasalnya tak ada kata kompromi terhadap teroris dan rata-rata pelaku teror di Rusia beraliran radikal, hampir semua serangan yang mereka lakukan dilakukan sama brutalnya dengan yang biasa dilakukan para teroris.
Untuk membungkam militan penyandera di Gedung Teater Moskow yang tengah menggelar konser akbar dengan 850 penonton, misalnya, tanpa ragu Spetsgruppa A lebih dulu memompakan obat bius lewat saluran pendingin gedung.
Setelah semua orang (termasuk penonton yang disandera) merasa pusing, barulah mereka menembaki orang-orang yang diduga sebagai para penyandera.
Tapi hasilnya sungguh mengerikan karena sebagian di antara sandera ‘terpaksa’ ada yang ikut tewas diterjang peluru Alpha.
Kebrutalan serupa juga terjadi dalam serbuan ke pesawat Aeroflot flight 6833 yang dibajak.