"Presiden Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un bertukar ancaman dan provokasi pada 2017," katanya.
"Tetapi kemudian bertemu dua kali pada pertemuan bilateral pada 2018 dan 2019 membahas denuklirisasi dalam upaya untuk meredam ketegangan," imbuhnya.
"AS menawarkan kemungkinan keringanan sanksi yang telah diberlakukan PBB terhadap Pyongyang sejak 2006, tetapi pembicaraan itu gagal mencapai banyak kemajuan," tutupnya.
Miliarder Mesir Naguib Sawiris, yang bisnisnya memegang lisensi telekomunikasi di Korea Utara, mengatakan kepada Hadley Gamble dari CNBC.
Bahwa Biden harus melanjutkan kebijakan Trump untuk berhubungan dengan Pyongyang.
"Saya bekerja di Korea Utara, dan saya tahu mentalitasnya. Ancaman dan intimidasi dan sebagainya, tidak akan berhasil dengan mereka," katanya.
"Apa yang akan berhasil dengan mereka adalah, kami menjangkau (menjangkau) mereka dan kami menguji ketulusan perdamaian mereka," imbuhnya.
"Bukan kepentingan kami, sebagai dunia bebas, untuk membuat China mendominasi bagian dunia ini dan membawa Korea Utara ke sisinya," jelasnya.