Kematian misterius seorang perwira intelijen militer Australia tak banyak terekspos.
Ia diklaim sebagai orang yang menyimpan rahasia besar soal invasi Indonesia ke Timor Timur, namun hidupnya berakhir tragis.
Perwira intelijen itu bernama Merv Jenkins, yang kematiannya meninggalkan luka juga pertanyaan besar di benak sang istri.
Melansir artikel counterpunch.org yang ditulis Jeffrey St. Clair dan Alexander Cockburn (30/8/2001), menjelaskan bahwa Sandra Jenkins, istri perwira militer itu, percaya bahwa Merv bunuh diri dengan dorongan CIA.
Kisah yang tidak mendapat perhatian pers di AS ini melibatkan hubungan yang rumit dan berdarah antara badan intelijen AS dan Australia, militer Indonesia, dan Timor Leste.
Jenkins adalah salah satu operator rahasia top Australia. Dia telah memimpin kelompok pasukan khusus Australia, yang dikenal sebagai Pasukan Sinyal 660.
Pasukan tersebut mengoordinasikan komunikasi untuk berbagai operasi di dalam Timor Leste, ketika pasukan Australia pada dasarnya bekerja menyewa senjata untuk Suharto dan CIA.
Kemudian Jenkins menjadi komandan departemen peperangan elektronik Australia.