Selain merendam areal persawahan, air dari Danau Poso juga merendam lokasi pengembalaan ternak kerbau warga di Desa Tindoli dan Tokilo.
Sementara itu I Gede Sukaartana, Kepala Desa Meko, Kecamatan Pamona Barat, mengatakan luapan air Danau Poso merendam 90 hektare sawah di desanya sejak Juli 2020.
Akibatnya, selama 4 bulan sawah di desanya tak bisa diolah.
Sukaartana mengatakan biasanya air danau hanya menggenangi persawahan pada April hingga Juni karena musim hujan.
Dan sawah akan mengering dan siap ditanami pada Juli.
“Sekarang ini ketika air danau tidak surut, bulan-bulan ini. Itu jadi pertanyaan besar sama warga. Kenapa jadi seperti ini? Curah hujan sudah kurang, sudah mulai kemarau. kok airnya tidak turun begitu?,” ujar I Gede Sukaartana.
Ia menjelaskan terendamnya persawahan di desanya, berdampak pada 150 keluarga petani.