Penulis
Intisari-Online.com - Desas-desus tentang bahaya pasukan AS yang menyerang pulau-pulau China yang diduduki secara ilegal di Laut China Selatan telah muncul ketika sejumlah tentara AS baru-baru ini mengenakan lencana dengan drone terbang di peta China, serta simulasi latihan penangkapan pulau.
Namun, Beijing menjelaskan bahwa AS tidak akan menyerang dan Menteri Pertahanan AS Mark Esper telah mengkonfirmasi hal tersebut.
Mark Esper membantah kemungkinan bahwa militer AS merencanakan serangan semacam itu, Beijing mengumumkan.
Beijing dan Amerika Serikat baru-baru ini mengadakan pembicaraan untuk mengelola krisis dan merencanakan dialog keamanan akhir tahun ini, kata Ngo Khien, juru bicara Kementerian Pertahanan China.
“Menteri Pertahanan AS Mark Esper telah mengklarifikasi masalah tersebut melalui saluran diplomatik, militer."
"Mark Esper membenarkan bahwa rumor pasukan AS yang menyerang China adalah palsu," kata juru bicara Wu.
September lalu, saat latihan di lepas pantai California, AS, para prajurit yang berpartisipasi mengenakan seragam, lencana dengan lencana peta Cina berwarna merah, drone, dan bentuk tengkorak di atas.
Media China mengungkapkan tanggapan marah atas gambar di atas.
The Global Times (China) mengatakan bahwa Amerika Serikat menunjukkan "provokasi yang sangat arogan" saat menggunakan lencana dengan gambar seperti itu.
Meskipun Beijing tidak puas dengan lencana AS, "masalah ini telah diselesaikan," kata Wu.
“AS tidak berniat menimbulkan krisis militer dan bersedia membangun hubungan yang stabil dengan China."
"Dalam keadaan saat ini, penting agar militer kedua negara tetap berhubungan," kata Ngo.
Namun, Beijing mengatakan bahwa AS harus berhenti memprovokasi militer China.
“Kami menyerukan Amerika untuk ikut bekerja."
"Berhenti memprovokasi tentara Tiongkok."
Baca Juga: 5 Cara Mudah Mengatasi Hidung Tersumbat, Yuk Bisa Dicoba Lho!
"China bersedia untuk menegakkan prinsip non-konflik, tidak ada konfrontasi, saling menghormati dan kerjasama untuk keuntungan bersama,” kata Wu.
Pada tahun 1998, AS dan China membentuk mekanisme komunikasi untuk mencegah risiko konflik di laut dan udara.
(*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari