Find Us On Social Media :

Fakta Ungkap Bahwa Trump Ternyata Punya Rekening Bank di China: Sudah Lakukan Proyek Selama Bertahun-tahun

By Muflika Nur Fuaddah, Kamis, 22 Oktober 2020 | 15:41 WIB

Presiden Donald Trump

Intisari-Online.com - Harian New York Times mengabarkan, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump disebut mempunyai rekening bank di China.

Trump dikabarkan melakukan proyek di negara itu selama bertahun-tahun.

Kabar itu dirilis setelah sang petahana menyebut rivalnya di Pilpres AS, Joe Biden, hanya akan membuat Beijing kuat.

Berdasarkan laporan The Times, akun itu dikelola oleh Trump International Hotels Management, di mana mereka membayar pajak pada 2013 sampai 2015.

Baca Juga: Masakan Daun Singkong Memang Enak, Tapi Waspada dengan Daun Singkong Jenis Ini Ternyata Beracun dan Bahkan Bisa Membunuh dalam Hitungan Detik!

Berdasarkan pernyataan juru bicara Trump, mereka membuat rekening bank di sana untuk "mengeksplorasi potensi terkait kesepakatan hotel di Asia".

Laporan dari New York Times itu muncul setelah dalam beberapa hari terakhir, presiden 74 tahun itu menyerang Biden dan anaknya, Hunter.

Dalam tudingannya, Hunter akses sang ayah kepada Ukraina dan China ketika dia masih menjabat wakil presiden pada era Barack Obama.

Namun berdasarkan pemberitaan, petahana yang malah membangun kantor di "Negeri Panda" saat menjabat.

Baca Juga: Taiwan Didorong Menjadi Negara 'Landak', Ini Alasan Mengapa Mereka Membeli Paket Senjata dari AS Senilai 1,8 Miliar Dolar Lebih!

Dia disebut bekerja sama dengan perusahaan milik negara.

Disebutkan bahwa perusahaannya selama 2013-2015 membayar pajak kepada China sebesar US$ 188.561, atau sekitar Rp 2,7 miliar.

Pengacara Trump Organization Alan Garten menyatakan, mereka membuka rekening itu dengan bank China yang membuka kantor di "Negeri Uncle Sam".

Baca Juga: Keberadaanya Ditakuti Rusia dan China, Pesawat Mata-Mata Amerika Ini Sempat Mau Mampir Indonesia Tetapi Ditolak Jokowi, Ini Kemampuan Mengerikan Pesawat Tersebut

Kantornya tidak aktif

Dilansir BBC dan AFP Rabu (21/10/2020), Garten menyebut tidak ada kesepakatan, transaksi, maupun kegiatan bisnis di kantor tersebut.

"Sejak 2015, kantor itu tidak aktif. Meski rekeningnya masih terbuka, tidak pernah digunakan untuk hal lain," jelas Garten, Si pengacara juga menyebut laporan dari New York Times "hanyalah spekulasi murni" dan mengeklaim hanyalah sebuah "asumsi yang tak benar".

Baca Juga: Mau Tidak Mau, Ternyata Jika Ingin Kalahkan China, Australia Harus Bekerja Sama dengan Indonesia, Ini Alasan Indonesia Bakal Membahayakan China di Asia

Presiden dari Partai Republik tersebut mempunyai sejumlah bisnis, baik di AS maupun luar negeri.

Setidaknya ada dua negara yang diketahui. Yakni Irlandia dan Skotlandia di mana dia mempunyai padang golf.

Selain itu, Trump juga mengelola jaringan botel bintang lima. The Times memberitakan, presiden ke-45 dalam sejarah AS itu mempunyai rekening bank di Inggris, Irlandia, dan "Negeri Panda".

Baca Juga: Mau Tidak Mau, Ternyata Jika Ingin Kalahkan China, Australia Harus Bekerja Sama dengan Indonesia, Ini Alasan Indonesia Bakal Membahayakan China di Asia

Pada Agustus, Trump menyatakan dia berinisiatif untuk memberikan kelonggaran pajak kepada perusahaan AS, dengan syarat mereka memindahkan perusahaannya dari China.

Dia juga mengancam bakal mencabut kontrak pemerintah dengan perusahaan yang masih mempekerjakan pegawai outsource dari "Negeri Panda".

Dalam pidatonya, dia berseloroh bakal menciptakan 10 juta lapangan pekerjaan dalam 10 bulan.

"Saatnya menghentikan kebergantungan dari China," kata dia.

Baca Juga: Bukan Sembarang Wanita Penghibur, Selir Raja Thailand Ternyata Memiliki Pangkat Seperti Pasukan Militer Hingga Gelar Sesuai Kemampuannya Menyenangkan Raja

Namun dalam laporan The Times, sang presiden ingin membangun bisnisnya di sana, di mana pada 2012 dia mendirikan kantor di Shanghai.

Berdasarkan catatan pajaknya, Trump menyuntikkan setidaknya US$ 192.000 (Rp 2,8 miliar) ke lima perusahaan berbeda untuk mendapatkan tender.

Perusahaan tersebut mengklaim setidaknya US$ 97.400 (Rp 1,4 miliar) dalam biaya bisnis sejak 2010, termasuk pembayaran untuk pajak dan pembukuan hingga 2018.

Baca Juga: Beda Pilihan Membuatnya Hidup Terpisah dari Adiknya, Inilah Kisah Muhajir, Pengungsi Timor Leste yang Sudah Puluhan Tahun Hidup di Indonesia: Mereka Pilih Merdeka Saya Ingin Bergabung dengan Indonesia

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Terungkap, Trump Ternyata Punya Rekening Bank di China"