Find Us On Social Media :

Covid Hari Ini 22 Oktober 2020: 10 Negara dengan Kasus Corona Terbanyak hingga AS Ingin Percepat Pengadaan Vaksin

By Tatik Ariyani, Kamis, 22 Oktober 2020 | 13:44 WIB

ilustrasi - virus corona.

Intisari-Online.com - Hingga saat ini, Kamis (22/10/2020) pagi, jumlah kasus virus corona di dunia ada sebanyak 41.422.553 kasus, seperti melansir data Worldometers.

Sementara, jumlah pasien sembuh sebanyak 30.837.254 orang.

Angka kematian masih terus meningkat, dengan total 1.134.968 orang meninggal dunia karena Covid-19.

Berikut ini rincian 10 besar kasus di dunia:

Baca Juga: Terlanjur Bakar Duit Rp264 Triliun, Impian Besar Timor Leste Ini Gagal Total Gara-Gara Covid-19, Padahal Uang Itu Pinjaman dari China

  1. Amerika Serikat: 8.576.268 kasus, 227.267 orang meninggal dunia, dan 5.584.387 orang sembuh
  2. India: 7.705.158 kasus, 116.653 orang meninggal dunia, 6.871.898 orang sembuh
  3. Brazil: 5.298.772 kasus, 155.402 orang meninggal dunia, dan 4.721.593 orang sembuh
  4. Rusia: 1.447.335 kasus, 24.952 orang meninggal dunia, dan 1.096.560 orang sembuh
  5. Spanyol: 1.046.641 kasus, 34.366 orang meninggal dunia
  6. Argentina: 1.018.999 kasus, 27.100 orang meninggal dunia, dan 829.647 orang sembuh
  7. Kolombia: 981.700 kasus, 29.464 orang meninggal dunia, dan 884.895 orang sembuh
  8. Prancis: 957.421 kasus, 34.048 orang meninggal dunia, dan 107.652 orang sembuh
  9. Peru: 876.885 kasus, 33.937 orang meninggal dunia, dan 792.892 orang sembuh
  10. Meksiko: 860.714 kasus, 86.893 orang meninggal dunia, dan 627.584 orang sembuh.

Bagaimana perkembangan Covid-19 di beberapa negara?

Baca Juga: Kenali Gejala Aneh Infeksi Virus Corona yang Terungkap, Pria Pasien Covid-19 Mendadak Alami Masalah dengan Pendengarannya Seperti Ini!

Amerika Serikat

Komisioner Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA), Dr. Stephen Hahn, Rabu (21/10/2020), mengatakan, pihaknya ingin mempercepat pengadaan vaksin

Tujuannya agar setiap orang bisa mendapatkan vaksin pada musim semi.

“Kami akan mengumumkannya, seperti yang saya sebutkan. Ilmuwan kami akan membuat penentuan awal, akan menanyakan pertanyaan spesifik tentang produk dari komite penasihat vaksin. Dan kemudian kami akan memasukkannya ke dalam pengambilan keputusan kami,” kata Hahn, seperti dikutip dari CNN.

Ia mengatakan, evaluasi akan tetap dilakukan dan setiap keputusan dibuat berdasarkan sains dan data dari uji klinis.

Jerman

Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn dinyatakan positif virus corona, seperti diberitakan CNN, Rabu (21/10/2020).

Menurut Kementerian, Spahn hanya mengalami gejala flu dan saat ini menjalani isolasi di rumah.

Baca Juga: Dirahasiakan Selama 25 Tahun, Iran Nyatanya Sudah Buat Kesepakatan untuk Impor Rudal Balistik dari Korea Utara, Klaim Beri 'Hadiah' Ini pada Kim Jong-Un Sebagai Balasannya

“Jens Spahn, kami berharap untuk Anda pulih dengan baik dan cepat,” demikian Menteri luar Negri Jerman Heiko Maas dalam akun Twitter-nya.

Dengan positifnya Spahn, orang-orang yang melakukan kontak dengannya pun kini tengah diperiksa.

Spanyol

Raksasa sepak bola Spanyol FC Barcelona pada Rabu (21/10/2020) mengumumkan pengurangan gaji bagi pemain dan staf akibat pandemi Covid-19 yang berdampak pada keuangan klub.

Hal ini terjadi setelah Barca memberlakukan pemotongan gaji sementara sebesar 70 persen pada skuad yang bermain awal tahun ini untuk mendukung karyawan klub yang tidak bermain selama keadaan darurat di Spanyol.

"Tujuan klub adalah untuk mencapai kesepakatan dengan seluruh angkatan kerja organisasi, yang mengambil solusi bersama untuk penyesuaian gaji sementara, bertahap, proporsional, khusus untuk setiap kolektif," demikian bunyi sebuah pernyataan FC Barcelona.

Pernyataan tersebut juga menyebutkan, klub tengah mengantisipasi penurunan pendapatan lebih dari 30 persen pada tahun depan.

Pada Selasa (20/10/2020), klub mengumumkan bahwa kiper Marc-Andre ter Stegen, bek Clement Lenglet dan Gerard Pique, serta gelandang Frenkie de Jong telah menyetujui penyesuaian gaji sementara sebagai bagian dari perpanjangan kontrak masing-masing.

Baca Juga: Bikin China Kebakaran Jenggot, Deplu AS Beri Lampu Hijau Soal Kesepakatan Senjata dengan Taiwan, Jual Persenjataan Canggih Senilai 1,8 Miliar Dolar Lebih!

Inggris

Penasihat Ahli Inggris memperingatkan bahwa puluhan ribu kematian tak terhindarkan di Inggris dalam menghadapi gelombang kedua virus corona jika tindakan lanjut tak dilakukan di negara itu.

“Jika Anda melihat di mana kita berada, tidak mungkin kita keluar dari gelombang ini sekarang tanpa menghitung kematian kita dalam puluhan ribu,” kata John Edmunds Profesor di London School of Hygiene & Tropical Medicine dikutip dari The Guardian

Ia mengingatkan, layanan kesehatan bisa berada di bawah tekanan selama beberapa minggu ke depan.

Selandia Baru

Selandia Baru mencatat 25 kasus baru virus corona. Angka ini adalah jumlah kasus terbesar yang dicatat negara itu sejak awal puncak wabah.

Dua kasus merupakan kasus lokal dan sisanya kasus di perbatasan.

Sebanyak 18 kasus infeksi berasal dari para awak perikanan Rusia dan Ukraina yang datang dengan penerbangan carter dari Moskow.

Pejabat menyebutkan, 235 awak nelayan itu tiba dari Moskow dengan penerbangan yang disewa oleh perusahaan makanan laut.

Mereka singgah di Singapura saat perjalanan, namun tidak turun dari pesawat.

Pesawat ini adalah dua dari pesawat yang dijadwalkan tiba di Selandia Baru dari Moskow, Rusia, yang memiliki kasus Covid-19 peringkat empat di dunia.

Selandia Baru sendiri mencatat kasus terendah di dunia dengan 25 orang meninggal dunia dan kurang dari 2.000 kasus dikonfirmasi.

Selandia Baru saat ini meningkatkan kontrol ketat di perbatasannya.

Baca Juga: Tahu Tidak Bisa Menang Jika 1 Lawan 1, Australia Setuju Bergabung dengan AS, Jepang, dan India untuk Serang China, Bikin Ketakutan Perang Dunia 3 Semakin Nyata

Nur Rohmi Aida

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Update Corona Dunia 22 Oktober: AS Ingin Percepat Pengadaan Vaksin | Menkes Jerman Positif Covid-19"