Find Us On Social Media :

Kini Ketakutan Setengah Mati Nyawanya di Ujung Tanduk, Inilah Kisah Eks Pengawal Ayah Kim Jong-un yang Jadi Pembelot, Pernah Kubur 300 Mayat di Kamp Kerja Paksa

By Khaerunisa, Minggu, 18 Oktober 2020 | 20:07 WIB

(ilustrasi) Bendera Korea Utara.

Baca Juga: Padahal Sudah 2 Tahun Menikah Tapi Istrinya Hanya Mau Layani Berhubungan Intim 1 Kali, Sampai Digugat Cerai Suaminya Sang Istri Malah Ungkap Fakta Mengejutkan Ini

Dewan itu menyatakan bahwa ia tidak memiliki kredibilitas setelah mencoba melepaskan diri dari rezim Korea Utara dan meremehkan hubungan Lee dengan Kim Jong Il sebagai penasihat militernya.

Brenda Lloyd, seorang juri suaka yang menolak permintaan Lee, menyatakan bahwa dewan menemukan kekurangan dokumentasi mengingat tuduhan Lee sangat serius dan klaimnya dalam dua buku yang dia tulis.

Salah satu buku yang ditulis Lee berjudul I Was Kim Jong Il's Bodyguard.

Dalam buku itu, Lee mengklaim bahwa dia mengadvokasi hak asasi manusia bagi warga Korea Utara selama tinggal di Korea Selatan.

Menurut Star, Lloyd mempertanyakan klaim Lee bahwa dia hampir diculik pada dua kesempatan terpisah saat tinggal di Korea Selatan yakni pada 2004 dan 2007.

Baca Juga: Benar-benar Anti-Kritik, Lebih Banyak Tinggal di Jerman, Warga Thailand Tulis Petisi 'Orang Tidak Diinginkan' untuk Raja Vajiralongkorn, Pemerintah Thailand Langsung Blokir Situs

Namun, Lee melaporkan percobaan penculikan dirinya pada 2014, di mana hal itu melewati batas waktu lima tahun menurut undang-undang (UU).

"Menunggu bertahun-tahun setelah insiden untuk mengajukan pengaduan tidak memiliki kredibilitas. Jika dia merasa terancam karena penculikan atau ancaman, tidak kredibel dia akan menunda selama bertahun-tahun," kata Lloyd dalam keputusannya menurut Star.

Dia menambahkan bahwa Lee kemungkinan besar tidak akan “dianiaya dan menjadi sasaran” dan perbuatan jahat lain selama di Korea Selatan.

Saat berbicara dengan Star pada Selasa (1/9/2020), Lee mengatakan dia kecewa dengan keputusan dewan.