Enam tahun kemudian, dia tiba di Toronto, Kanada, bersama dengan istri dan dua anaknya. Di sana, dia hendak mencari suaka.
Lee memberi tahu Star bahwa dia mulai bekerja sebagai pengawal Kim Jong Il pada 1978.
Setelah itu, dia menjadi penasihat militer sejak 1988 hingga 1991 sehabis menjadi pengawal Kim Jong Il selama 10 tahun.
Diberitakan Star, Lee menyatakan bahwa dia telah mencoba melarikan diri dari negara sosialis itu sebanyak dua kali.
Namun, dia ditangkap dalam percobaannya yang pertama dan dikirim ke kamp kerja paksa selama lima tahun.
"Di kamp konsentrasi Yodok, untuk bertahan hidup, untuk mendapatkan lebih banyak makanan, saya dengan sukarela membawa dan menguburkan narapidana yang meninggal di pegunungan," kata Lee kepada Star.
"Orang-orang akan bertanya satu sama lain, bahwa mereka dimakamkan dengan selembar catatan di botol obat yang berisi detail identitas pribadi mereka. Saya pribadi menguburkan lebih dari 300 mayat," sambung Lee.
Meski menerima ancaman dan penganiayaan saat tinggal di Korea Selatan, Dewan Imigrasi dan Pengungsi Kanada (IRB) menolak klaim suaka dalam keputusan yang dirilis pada 31 Juli.