“Dalam sistem diktator, jika Anda tidak mengikuti apa yang diperintahkan pemerintah untuk Anda lakukan, seluruh keluarga Anda dan Anda akan dihukum dan dihancurkan,” tambah Lee.
Dia menambahkan bahwa dia ingin mengajukan banding atas keputusan tersebut.
Dalam email yang dikirim ke Newsweek, Wakil Direktur Human Rights Watch Divisi Asia Phil Robertson menyatakan bahwa Lee Young-guk selamat dari kamp penjara politik yang mematikan di Korea Utara.
Dia tidak percaya bahwa Kanada entah bagaimana tidak percaya narasi Lee adalah kredibel.
Robertson menambahkan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mencoba berbagai cara agar bisa berdamai dengan Korea Utara, termasuk menindak para pembelot Korea Utara yang telah menetap di Korea Selatan.
"Jadi Lee Young-guk memiliki kekhawatiran yang sah tentang bagaimana Seoul akan memperlakukannya saat kembali, terutama jika Kim Jong Un menuntut dia dikembalikan,” sambung Robertson.
Sehingga, menurutnya, Kanada seharusnya tidak mempertimbangkan untuk mengirim Lee ke mana pun tanpa mendapatkan jaminan konkret di atas kertas yang di bawah dalam keadaan apa pun dia tidak bisa dikirim kembali ke Korea Utara.
Newsweek menghubungi Dewan Imigrasi dan Pengungsi Kanada untuk memberikan komentar.
Namun dewan tersebut tidak menerima tanggapan hingga waktunya artikel diterbitkan.
Baca Juga: Tanpa Obat Penurun Panas, Ini yang Bisa Anda Lakukan untuk Mengatasi Demam pada Anak
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kisah Eks Pengawal Ayah Kim Jong Un yang Membelot, Kini Khawatir Nyawanya di Ujung Tanduk
(*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari