Find Us On Social Media :

Takjub Lihat Naga di Game of Thrones? Ini Dia Dragon, 'Naga' Perang Tercanggih di Dunia Lengkap Dengan Peluncur Rudal yang Mematikan, Persis Dengan Drogon Sang Naga!

By Maymunah Nasution, Selasa, 6 Oktober 2020 | 14:47 WIB

HMS Dragon

Intisari-online.com - Keunggulan militer suatu negara dapat dilihat dari kecanggihan armada perang mereka.

Salah satunya armada yang berhasil membuat kacau armada Laut Hitam Rusia ini.

Mereka sedang melacak kapal perusak yang memasuki Laut Hitam.

Hal itu disampaikan oleh Pusat Kontrol Pertahanan Nasional Kementerian Pertahanan Rusia.

Baca Juga: Merasa Terancam oleh Hezbollah yang Dipersenjatai Rudal C-802 Buatan China, Israel Menambah Kapal Rudal untuk Amankan Industri Gas

"Pasukan dan kemampuan Armada Laut Hitam mulai melacak kapal perusak Naga Angkatan Laut Inggris yang memasuki Laut Hitam pada 4 Oktober 2020," kata Pusat Kontrol Pertahanan Nasional seperti dilansir kantor berita TASS.

HMS Dragon adalah kapal perusak Tipe 45 yang Inggris rancang untuk beroperasi sebagai bagian dari kelompok serbaguna kapal induk.

Kapal perusak tersebut merupakan salah satu kapal perang tercanggih di dunia.

Langsung bisa dikenali oleh gambar Welsh Dragon di bagian haluan, HMS Dragon adalah salah satu dari enam kapal perusak Tipe 45 Angkatan Laut Kerajaan Inggris.

Baca Juga: Temui Kapal Selam Kelas Fateh Iran yang Juga Berfungsi sebagai Tempat Penyimpanan Senjata, Seberapa Canggih dan Mematikan?

Welsh Dragon adalah simbol heraldik yang muncul di bendera nasional Wales.

Sea Viper yang menakutkan

Melansir situs Departemen Pertahanan Inggris, peran utama HMS Dragon adalah pertahanan udara: memberikan perlindungan kepada sesama kapalnya dengan mendeteksi, menginterogasi, dan menetralkan ancaman musuh dengan sistem rudal anti-udara Sea Viper yang menakutkan.

Sea Viper atawa Aster terdiri dari Aster 15 untuk jarak pendek hingga menengah dan Aster 30 untuk jarak pendek hingga jarak jauh.

Baca Juga: 'China Tidak Takut akan Perang', Militernya Berlipat Ganda di Tengah Upaya Pencaplokan Laut China Selatan, Luncurkan Serangkaian Rudal Balistik ke Laut

Ada kesamaan antara kedua varian dengan masing-masing rudal menampilkan terminal dart yang sama.

Terminal dart Aster adalah rudal ringan, bermanuver tinggi, dan gesit yang dilengkapi dengan pencari RF aktif berkinerja tinggi.

Berkat kombinasi unik dari kontrol aerodinamis dan kontrol vektor dorong langsung yang disebut "PIF-PAF", rudal ini mampu melakukan manuver tinggi.

Fitur-fitur ini memberi Aster kemampuan hit-to-kill yang tak tertandingi.

Baca Juga: Perang Armenia-Azerbaijan Kian Memanas Setelah Rudal Tua 'Tukang Ngamuk' Ini Mulai Digunakan

Sebab, Aster dilengkapi radar multi-fungsi yang secara bersamaan melacak dan mencegat beberapa target udara.

Bukan cuma itu, HMS Dragon sanggup bertempur melawan kapal perang dan kapal selam musuh, mengirimkan serangan rudal terhadap target di darat, serta menjalankan misi lainnya.

Kru HMS Dragon lebih dari 200 personel.

Peran dan tanggungjawab mereka meliputi: pencarian target udara jarak jauh, pelacakan target ganda, keterlibatan dalam target jarak jauh, perawatan helikopter, membantu lepas landas dan mendarat helikopter, serta mengoperasikan senjata.

Baca Juga: Rencana 'Gila' China! 40 Kapal Perusak dalam 5 Tahun: Simak Agenda Pembuatan Kapal China, Akan Punya 400 Kapal dan 4 Kapal Induk pada 2025

"Kami menjadi kapal perusak Tipe 45 pertama yang bertindak sebagai komandan pertahanan udara dan rudal, membersihkan langit hingga ratusan mil untuk Grup Serangan Kapal Induk Inggris dengan kekuatan jet tempur F-35 Lightning," kata Komandan HMS Dragon Giles Palin usai kembali ke Pangkalan Portsmouth, Desember 2019 lalu, setelah mengikuti latihan bertajuk Westlant 19 selama tiga bulan dalam keterangan tertulis.

(SS. Kurniawan)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Dragon, salah satu kapal perang tercanggih di dunia dengan rudal yang menakutkan"

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini