Find Us On Social Media :

Jarang Terjadi! Setelah Tentara Korea Utara Bunuh Pejabat Korea Selatan dengan 10 Tembakan, Kim Jong-un Ucap Permintaan Maaf, Menghindari Kecaman Dunia?

By Khaerunisa, Minggu, 27 September 2020 | 11:30 WIB

Presiden Korea Utara, Kim Jong-un - Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in

Surat tersebut juga menyebutkan bahwa PNS tersebut dibunuh oleh tentara Korea Utara.

Namun, berbeda dengan akun resmi Korea Selatan, surat dari Korea Utara mengatakan bahwa tentara Korea Utara tidak membakar tubuhnya, tetapi hanya 'alat pelampung'.

Baca Juga: Hadapi Serangan Angkatan Udara China yang Berulang, Presiden Taiwan Kucurkan Dana Sebesar Rp119 Triliun untuk Lakukan Hal Ini pada Militernya, Langsung Punya Armada Terbesar di Asia

Permintaan maaf serupa pernah terjadi pada tahun 2008, ketika seorang turis Korea Selatan ditembak mati oleh seorang penjaga Korea Utara di Gunung Kumgang.

Turis itu ditembak ketika dia memasuki daerah yang terlarang untuk turis Korea Selatan. Dia memasuki area ini sambil berjalan di sepanjang pantai.

Setelah insiden tersebut, Korea Utara menyatakan penyesalan atas pembunuhan turis tersebut dan menolak untuk mengambil bagian dalam penyelidikan bersama atas insiden tersebut.

Peristiwa tersebut juga menyebabkan terhentinya program pariwisata Gunung Kumgang yang aktif sejak tahun 1998.

Baca Juga: Pakistan Caplok Wilayah Sengketa di Kashmir yang Bisa Picu Perang dengan India, Apakah China Dalang di Balik Ini Semua?

Sementara itu, atas penembakan pejabat Korea Selatan dan permintaan maaf Korea Utara, para ahli turut berkomentar.

Menurut laporan yang diterbitkan di The Korea Times, 'permintaan maaf tak terduga' Korea Utara dilihat oleh para ahli sebagai upaya negara untuk mempertahankan status quo antara kedua Korea dan merupakan upaya untuk tidak menuai kritik internasional atas insiden tersebut.