Find Us On Social Media :

Timor Leste Butuh Dana Super Besar untuk Proyek 'Penyedia Kekayaan' Rakyatnya, Australia Kelimpungan, Tak Bisa Bantu tapi Tak Sudi Negara Ambil Alih Pengaruhnya di Bumi Lorosa'e

By Maymunah Nasution, Sabtu, 26 September 2020 | 16:23 WIB

Ilustrasi Peta Timor Leste

Melansir dari Future Directions, Kamis (24/9/2020), dalam kasus Papua Nugini, laporan ekonomi pemerintah baru-baru ini memperkirakan bahwa, ekonomi akan berkontraksi sebesar tiga persen tahun ini karena Covid-19.

Akibatnya, masalah utang Papua Nugini yang sedang berlangsung kemungkinan besar akan meningkat, seperti yang disebutkan dalam sebuah laporan negara.

“Penurunan nominal dalam PDB cukup untuk mengangkat rasio utang Anggaran 2020 terhadap PDB dari 40,3 persen menjadi 45,6 persen,” tulis laporan itu.

Ke depan, dampak Covid-19 diperkirakan akan terus berlanjut hingga 2021, dengan skenario rasio utang terhadap PDB menjadi lebih dari 55 persen.

Baca Juga: Ngeri, Bank Mandiri dan BRI Dituduh Jadi Pembunuh Ekonomi Timor Leste, Ramos Horta Sampai Murka karena Fakta Ini!

Mayoritas dari utang tersebut berasal dari China dan, mengingat lambatnya pembayaran Papua Nugini, hal itu membuat Papua Nugini terus tercekik utang selama beberapa dekade.

Belum lagi, Menteri Polisi negara itu mengatakan bahwa negaranya akan hancur karena ulah instansi kepolisian terlibat dalam korupsi besar, penyelundupan narkoba, penyelundupan senjata, dan pencurian tanah.

Sebuah laporan baru-baru ini yang didanai oleh Pemerintah Australia melalui kemitraan kepolisian Papua Nugini-Australia menyatakan bahwa, kepolisian Papua Nugini secara kronis kekurangan dana.

Pemerintah Papua Nugini berada di bawah tekanan anggaran yang ekstrim saat ini, yang telah dihancurkan oleh Covid-19.

Baca Juga: Keterlaluan, Pemerintah Timor Leste Luncurkan Program Busuk untuk Kelabui Rakyatnya yang Kelaparan, Hanya Demi Kenyangkan Perut Penduduknya